Andai benar Nurdin terlibat dan menjadi tersangka, sinyalemen yang diungkapkan oleh Politisi PDIP Hendrawan Prayitno seperti yang saya tulis diatas perlu benar-benar dipikirkan dan dikaji secara seksama.
Sistem yang mana yang ada di sekitar kita yang membuat sosok berintegritas seperti Nurdin harus terjerumus dalam lubang nista korupsi.
Apakah sistem politik pemilihan kita yang membutuhkan dana yang sangat besar agar seorang calon kepala daerah atau legislatif terpilih sehingga saat mereka terpilih kemudian seperti ada kewajiban untuk balik modal, yang ujungnya membuat mereka harus korupsi.
Dan memang faktanya untuk menjadi calon dalam pemilu itu memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk menjajakan dirinya saja butuh uang sangat banyak untuk dikenal masyarakat apalagi buat terpilih.
Atau sistem birokrasi kita yang jelimet dan nir transparansi sehingga membuat peluang kongkalikong yang berujung korupsi itu menjadi terbuka.
Tapi ya itu lah kadang politik dan birokrasi itu penuh kesepakatan dalam kepekatan dalam implementasinya.
Butuh kajian mendalam jika memang benar sistem yang ada saat ini berkontribusi dalam perilaku korup para pejabat.
Atau jangan-jangan lantaran individunya saja yang lack of integriti, meskipun terlihat berintegritas..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H