Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setelah Rajin Menulis Memoar, Kini Hillary Clinton Menulis Novel

24 Februari 2021   09:32 Diperbarui: 24 Februari 2021   09:45 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa tak kenal Hillary Clinton first lady Amerika Serikat pertama yang menjadi Secretary of State atau Menteri Luar negeri serta pernah mencalonkan diri sebagai Presiden AS

Istri dari Presiden AS ke 42 Bill Clinton ini dikenal sebagai statewoman kelas dunia bahkan sejumlah pihak di Amerika menyebutnya sebagai Ikon feminis abad 21.

Setelah bertarung sangat ketat dengan Donald Trump pada pilpres AS 2016 dan secara electoral college dia kalah dari Trump yang kemudian terpilih menjadi Presiden AS ke 45, meskipun secara popular vote Hillary mendapatkan suara pemilih AS lebih banyak.

Hillary  yang sekarang berusia 73 tahun tapi penampilannya masih terlihat sangat "chich" ini kini banyak menghabiskan waktunya untuk berkegiatan sosial dan menulis.

Dunia tulis menulis memang sangat akrab dengan wanita kelahiran Chicago Illinois AS pada 26 Oktober 1947 ini. Hingga saat ini ia telah menulis 9 buah buku.

Pada saat ia masih menjadi First Lady, Hillary memulis buku psikologi anak yang cukup terkenal "It Takes A Village."

Buku ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia dengan judul "Menyiapkan Masa Depan Anak" pada tahun 1995.

Buku ini banyak menjabarkan visi dan misinya dalam untuk anak-anak di AS. Dan oleh sebagian negara di adopsi bagi pengembangan pendidikan anak.

Selepas Bill Clinton Lengser, Pada tahun 2003 ia menulis buku berjudul "Living History" yang merupakan memoar dirinya dan tahu berapa ia dibayar oleh Penerbit Simon & Schuster untuk menulis buku ini?

Ia dibayar US$ 8 juta atau setara dengan Rp.72 milyar. Angka yang fantastis tentu saja apalagi bagi para penulis di Indonesia.

Tapi itulah Hillary, ia memang sangat layak dibayar sebesar itu untuk sebuah memoarnya yang kemiian menjadi salah satu best seller itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun