Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

AHY untuk Demokrat atau Demokrat untuk AHY?

17 Februari 2021   15:27 Diperbarui: 17 Februari 2021   15:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga, kepemimpinannya institusional dan bersifat kolektif. Keempat, manajemen konflik dikelola secara institusional dan terbuka.

Kelima, basis dukungan terdiri dari kelompok kepentingan transaksional konstituen. Keenam, pemosisian calon pemilih adalah konsumen pemilih aktif.

Dan yang terakhir adalah fungsi partai yang harus bergerak maksimal.

Jika mengacu pada 7 indikator tersebut dalam beberapa hal bisa lah PD disebut sebagai partai modern, tetapi apakah itu merupakan  pseudo-modern yang hanya seolah-olah modern, kita masyarakat luas tak pernah tahu apa yang terjadi dibelakang layarnya.

Sebenarnya jika ditelisik lebih jauh sebagian partai politik lain di Indonesia melakukan langkah hampir serupa dengan Demokrat.

Golongan Karya pada masa Orde Baru sepenuhnya dikendalikan oleh keluarga Soeharto, demikian pula dengan PDIP  bisa dikatakan sebagai milik klan Soekarno yang menempatkan Megawati Soekarnoputri sebagai pemilik sahnya.

Demikian pula dengan Gerindra yang bisa saja di kuasai oleh sanak saudara Prabowo Subianto Djojohadikoesomo.

Meskipun demikian saya melihat partai-partai lain tak seperti Demokrat yang terkesan memaksakan AHY untuk menjadikan AHY sebagai pusat segala tindakan yang dilakukan partai.

Keluarga Yudhoyono sepertinya memang telah mempersiapkan AHY sejak lama untuk menjadi penerus SBY.

Tentunya kita ingat betul, dengan alasan untuk kepentingan partai AHY ditarik pulang oleh kedua orang tuanya dan dipaksa menanggalkan baju dinas militernya untuk maju dalam Pilkada DKI 2017.

Pencalonannya sebagai calon gubernur DKI merupakan langkah pembuka bagi AHY untuk berkiprah di dunia politik. Dengan peliputan yang begitu luas, kalah pun tak menjadi masalah, karena itu hanyalah panggung perkenalan bagi AHY untuk dikenal dan menjadi idola pendukung PD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun