Fakta ini menunjukan bahwa pada dasarnya jatuh cinta memang terkadang sangat irrasional namun ketika memasuki jenjang pernikahan menjadi sangat logis dan transaksional.
Jika cinta memang menjadi landasan dan dipraktikan secara ajeg dalam institusi pernikahan seperti saat pasangan itu saling jatuh cinta di awal hubungan mereka, seharusnya perceraian tak akan pernah terjadi.
Namun karena institusi pernikahan itu kemudian mengubah "cinta irrasional" menjadi transaksional maka wajarlah jika kemudian perceraian banyak terjadi.
Ya karena sifat transaksional kan memang menuntut kesimbangan antara memberi dan menerima, siapa dapat apa dalam kadar berapa menjadi sebuah keniscayaan.
Begitu kesimbangan tangible dan intangible atau materi dan non-materi hilang lantaran berbagai sebab, maka sebuah hubungan akan terdistraksi untuk kemudian oleng dan akhirnya terjun bebas ke jurang perceraian.
Lantas bagaimana agar keseimbangan itu terjaga dan pernikahan bisa langgeng. Â Menurut saya salah satu caranya adalah mulai dari hulu, diawal kita mencintai seseorang.
Jatuh cinta memang irrasional, tetapi untuk memilih dan menimbang orang yang akan kita cintai harus rasional agar nantinya tak menjadikan pernikahan menjadi transaksional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H