Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tak Perlu Takut Blusukan Bu Risma, Kerja Saja yang Baik Pak Anies, Publik Bakal Tahu Kok

8 Januari 2021   15:56 Diperbarui: 8 Januari 2021   16:05 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara kerja Menteri Sosial hasil reshuffle kabinet yang terbaru, Tri Rismaharini yang kerap blusukan seperti saat dirinya memimpin Kota Surabaya, rupanya dianggap mengganggu oleh para politisi pendukung Anies dan Anies Baswedan sendiri.

Rasa terganggunya itu mereka ejawantahkan dengan berbagai nyinyiran yang diucapkan dan tuliskan melalui berbagai laman media sosial dan pemberitaan media maimstream.

Blusukan Risma itu mereka terakan sebagai sebuah pencitraan politik untuk meraih simpati masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Fadli Zon salah seorang politisi Partai Gerindra.

"Blusukan secara proporsional bagus saja sbg cara melihat langsung lapangan. Tp klu kecanduan blusukan maka harus diperiksa jgn2 gangguan 'gila pencitraan'," kata Fadli lewat akun Twitter miliknya, @fadlizon, Selasa (05/01/21). Seperti yang saya kutip dari CNNIndonesia.com.

Meskipun ia tak menunjuk secara eksplisit siapa pejabat yang dimaksud, tak perlu jadi orang jenius untuk mencari tahu siapa yang dimaksud Fadly dalam cuitannya tersebut.

Kemudian sejumlah politisi PKS pun melakukan hal yang sama, kita tahulah posisi Partai yang merupakan anak ideologis gerakan Ikhwanul Muslimin, merupakan salah satu yang mendukung Anies dalam Pilkada 2017 dan sangat mungkin akan kembali mengusung Anies Baswedan sebagai DKI 1 dalam Pilkada DKI berikutnya, atau mungkin akan menjadikan Anies sebagai jagoan utamanya dalam Pilpres 2024.

Seperti diungkapkan oleh anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PKS, Bukhori. Ia meyakini apa yang dilakukan Risma itu (maksudnya blusukan) hanya sebatas pencitraan.

"Sebaiknya mensos fokus dulu menyelesaikan PR Kemensos jangan terlalu sibuk dengan pencitraan," kata Bukhori, seperti dilansir Suara.com, Rabu (06/01/21).

Tak ketinggalan petinggi PKS lain Hidayat Nur Wahid yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawarahan Rakyat (MPR) sangat fasih mengungkapkan hal yang sama.

Ia mengungkapkan lebih baik Risma fokus menjalankan tugasnya sebagai Mensos dalam mengelola kebijakan yang berkaitan dengan program kesejahteraan sosial alih-alih sibuk dengan politik pencitraan dan agenda politik sempit berjangka pendek.

"Kerja Menteri adalah membuat kebijakan yang berdampak pada seluruh Kabupaten Kota di Indonesia. Dalam kasus PMKS, ada beberapa program Kemensos yang alokasinya berkurang. Inilah yang seharusnya juga diprioritaskan dan diperjuangkan oleh Ibu Mensos," ujar Hidayat, seperti dilansir Detik.Com Kamis (070/1/21).

Tak hanya itu Hidayat bahkan menyindir bahwa di Surabaya pun masih banyak warganya yang tinggal di kolong jembatan, mengapa tiba-tiba harus mendatangi kolong jembatan di Jakarta?

Entah mereka tak paham cara kerja Risma atau paham namun ketakutan lantaran jika Risma terus melakukan blusukan seperti itu apalagi di wilayah DKI, gacoannya dalam Pilpres atau Pilkada berikutnya Anies Baswedan, namanya akan semakin tenggelam tergerus oleh aksi Risma.

Risma sendiri sebenarnya tak terlalu menanggapi berbagai nyinyiran mereka, namun ia menjelaskan bahwa itu lah cara kerja dirinya dalam memotret permasalahan yang ada di lapangan agar melahirkan sebuah kebijakan yang tepat.

Selain itu sebagai seorang manusia, Risma memiliki empati tersendiri bagi masyarakat yang kurang beruntung seperti para tunawisma dan gelandangan yang ia temukan disekitar wilayah Jakarta itu.

"Tidak menjadi Menteri Sosial pun saya selalu perhatikan orang-orang seperti ini.Jadi siapapun, saya jadi apapun, saya akan lakukan itu," kata Risma, seperti dilansir Kompas.TV, Jumat (08/01/20).

Pihak Pemerintah Daerah DKI Jakarta pun terkesan bersikap defensif terkait aksi blusukan Risma yang menemukan permasalahan sosial di Jakarta masih sangat banyak.

Bahkan sesaat setelah dikunjungi Risma,  kolong jembatan Penjaringan yang tadinya penuh dihuni para gelandangan, oleh Gubernur DKI Anies Naswedan di ubah menjadi taman kota.Seolah tak mau kalah dan kehilangan nama.

Padahal Risma menurut beberapa warga Surabaya memang begitu cara bekerjanya, nyaris setiap pagi sebelum tiba di kantornya selalu berkeliling kota untuk memastikan semuanya baik-baik saja, blusukan menjadi kesehariannya.

Lantas kenapa Anies dan para pendukungnya seperti kebakaran jenggot. Akh ga jauh dari urusan politik sempit jangka pendek, politik kekuasaan lah masalahnya.

Posisi mereka yang nyinyir itu kita sudah tahu dimana, dan warganet yang menyebutkan bahwa blusukan Risma itu adalah pencitraan jika dicermati afiliasinya juga ke arah mereka-mereka yang selama ini berseberangan dengan pemerintah.

Padahal seharusnya sepanjang kerjanya itu didasari oleh tujuan mensejahterakan rakyat Indonesia tak perlu juga dipermasalahkan apalagi dinyinyiri seperti itu.

Tak usah takut blusukan Risma itu akan menenggelamkan jagoannya, tinggal buktikan saja Anies Baswedan itu mampu bekerja, kan selesai.

Publik juga memiliki kemampuan untuk menilai mana pejabat yang bekerja dengan tulus, mana yang hanya pencitraan, jangan-jangan Anies sendiri yang kerap melakukan pencitraan, padahal kerja-kerjanya tidak maksimal.

Makanya siapapun yang berpotensi menggerus citra Anies harus dihadang dengan berbagai cap buruk seperti yang dilakukan pada Bu Risma.

Sekali lagi, bekerja saja dengan baik untuk kesejahteraan rakyat, publik akan tahu dan bisa menilai kok., takut amat ama blusukannya Risma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun