Kasus chat mesum Rizieq yang diperintahkan oleh Pengadilan Jakarta Selatan untuk dibuka kembali setelah selama 2 tahun di-SP3-kan dan kasus video Syur-nya yang membuat Gisel Anastasia sosok yang ada dalam video tersebut  menjadi tersangka, menyedot perhatian publik Indonesia Selasa (29/12/20) kemarin.
Keduanya sempat menjadi trending topik di berbagai laman media sosial, bahkan percakapan dengan kata"Gisel" di platform medsos Twitter dicuitkan lebih dari 30 ribu pengguna Twitter.
Menurut pandangan saya Kasus Gisel dan Rizieq ini sebenarnya sebangun, berkaitan dengan perbuatan asusila, kemudian keduanya juga sebenarnya korban, seharusnya yang dibidik secara hukum itu mereka yang menyebarkan percakapan, gambar,atau video bukan "pelakunya".
Apalagi jika kita berkaca pada pengakuan Gisel, seperti yang diungkapkan oleh pihak Kepolisian, bahwa ia membuat video itu untuk kepentingan pribadi tanpa pernah berniat sama sekali untuk menyebarkannya.
Begitu pun dengan Rizieq, terlepas dari benar atau tidaknya percakapan antara Rizieq Shihab dan Firza Husain itu, tapi jelas keduanya sama sekali tak memiliki niat untuk membuka "chat mesum" mereka ke publik.
Jadi keduanya sama sekali tak memiliki niat untuk mencederai kesusilaan publik dengan tingkah laku mereka yang memang tak sesuai dengan norma-norma kesusilaan yang ada.
Chat dan video itu menjadi masalah setelah dikonsumsi publik setelah ada yang menyebarkannya, jadi menurut logika sederhana seharusnya pengunggah pertama kedua materi mesum itu lah yang harus dicari dan di proses secara hukum.
Apakah Rizieq dan Gisel mendapat keuntungan dari mencuatnya kasus ini ke publik, tidak sama sekali, hidup dan karir mereka sangat berpotensi hancur berkeping-keping karenanya.
Bukan cuma Gisel dan Rizieq Shihab as a person yang akan hancur, ada collateral damage yang sama sekali tak tahu menahu dengan urusan ini.
Dalam hal Gisel ada Gempi putri cantiknya dan keluarga besarnya. Bagi Rizieq Shihab lebih bamyak lagi yang terdampak tak hanya anak, istri, atau keluarga besarnya tapi pengikut dan simpatisannya yang harus kita akui tak berjumlah sedikit, bisa jadi hingga jutaan.
Bagi Gisel pun demikian, ia adalah seorang ibu dari anak perempuan yang mungkin saja sangat memujanya, seseorang yang seharusnya dijadikan sebagai suri tauladan bagi putrinya, apalagi konon katanya kejadian itu berlangsung tahun 2017 saat Gisel masih jadi istri sah Gading Martin, dia benar-benar salah undebatable.