Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Upaya Mencopot Taji Rizieq Shihab dan FPI

22 Desember 2020   07:41 Diperbarui: 22 Desember 2020   11:12 1878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun sayangnya dalam perjalanannya terjadi blunder yang berpotensi membuat usaha pemerintah dalam mencopot taji Rizieq Shihab menjadi terganggu.

Insiden yang menewaskan 6 orang laskar FPI  akibat ditembak oleh anggota polisi bisa menjadi masalah, karena FPI akan menggunakan isu ini untuk mempertahankan eksistensinya dengan segala cara.

Mereka melihat isu ini lah, yang akan membuat mereka bisa kembali berkelit. Dan memang saya rasa pihak kepolisian agak berlebihan dalam insiden tersebut, meskipun saya tak tahu persis apa yang terjadi sebenarnya dilapangan saat itu.

Kasus ini lah yang belakangan mereka jual, bagaimana mereka kemudian menggoreng isu ini dengan dihubungkan dengan kedatangan seorang diplomat Jerman ke markasnya di Petamburan.

Mereka bawa kemana-mana keluarga korban insiden tersebut, dengan difasilitasi "teman dekatnya"yang masih tersisa di level elite, PKS.

Untuk memaparkan bahwa sejatinya mereka tak lebih hanya merupakan korban dari kedzaliman, sementara dipihak lain secara simultan mereka berupaya mengaburkan bukti-bukti terkait insiden itu yang dimiliki oleh kepolisian dengan narasi-narasi yang mereka bangun.

Seandainya kelak Komnas HAM menemukan bukti yang merugikan pihak Kepolisian sehingga memberi rekomendasi ada kesalahan besar polisi dalam insiden itu, besar kemungkinan pemerintah harus bekerja ekstra keras untuk mencopot taji FPI.

Namun jika yang terjadi sebaliknya, FPI sangat mungkin tajinya akan rontok dan mereka perlahan akan menghilang atau paling tidak akan lebih kompromistis lah dengan pemerintah dan situasi yang ada, sehingga kegaduhan akan jauh berkurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun