Artinya bisa saja vaksinasi agar efektif harus diberikan 2 atau 3 kali.Â
Dalam sejarah vaksinasi dunia ada jenis vaksin yang butuh hanya sekali diberikan untuk seumur hidup, ada yang perlu setiap 10 tahun sekali diberikan, bahkan ada pula vaksin yang harus diberikan setiap tahun.
Pertama yang harus dipastikan dalam masalah vaksinasi ini adalah keamanannya. Vaksin disebut aman apabila tidak ada efek samping atau ada efek samping tapi ringan, lantas dipastikan tidak ada kejadian ikutan pasca imunisasi atau ringan hanya sebatas nyeri atau demam, seperti bayi setelah imunisasi kan biasanya juga suhu tubuhnya akan naik.
Memverifikasi keamanan vaksin tesebut biasanya dilakukan diawal vaksin itu dibuat, kita bisa lihat pada laporan uji klinis fase 1 dan fase 2, jika dalam 2 fase uji klinis hasilnya menyatakan aman maka fase ke-3 uji klinis bisa dilakukan, jika hasilnya menyebutkan tak aman maka uji klinis fase 3 tak bisa dilakukan.
Artinya jika sebuah vaksin tengah dalam tahap uji klinis fase 3 Â seperti yang dilakukan vaksin Sinovac di Indonesia dan Brazil, maka besar dugaan vaksin tersebut terbukti aman.
Nah, ketika keamanan ini sudah terbukti sekarang kita melangkah pada sisi afeksi dan efektifitas vaksin tersebut dan berapa lama vaksin itu mampu melindungi kita dari serangan virus Covid-19.
Berkaca pada sejarah vaksin masa lalu, ada frekuensi tertentu yang menggambarkan berapa lama vaksin itu mampu melindungi kita.
Vaksin yang paling efektif yang berhasil diciptakan manusia adalah vaksin penyakit cacar, yang hanya butuh disuntikan sekali seumur hidup agar manusia tak kembali terpapar penyakit cacar.
Vaksin ini merupakan vaksin pertama yang diciptakan manusia dan merupakan cikal bakal teori vaksinasi di dunia saat ini
Vaksinasi yang metodenya diciptakan Edward Jenner pada 1798 telah berhasil menumpas penyakit cacar dari muka bumi pada 1977. Sejak saat itu vaksinasi cacar tak pernah dilakukan lagi.
Kemudian ada vaksin BCG untuk mencegah TBC, yang sudah digunakan sejak 1921. Lama perlindungan  dari vaksin BCG ini terhadap tubuh manusia berbeda-beda disetiap wilayah.