5 jenis vaksin lain itu salah satunya dikembangkan oleh industri kesehatan dalam negeri, Biofarma dan Lembaga Eikjman
Seperti diketahui, selain bekerjasama dengan Sinovac, Biofarma perusahaan bioteknologi pelat merah ini kini tengah mengembangkan vaksin Covid-19 asli dalam negeri dengan sebutan Vaksin Merah Putih kerja bareng dengan lembaga Biomolekuler Eijkman dengan menggunakan rekombinasi DNA dan RNA dalam pengembangannya.
Sementara Sinovac dasar pengembangan vaksinnya dengan menggunakan inactivated virus atau virus yang telah dimatikan. Dan vaksin ini menurut studi yang dilakukan lembaga riset Lancet telah terbukti aman dan efektif untuk menekan perkembangan virus, oleh Sinovac vaksin ini dinamai CoronaVac.
Pemerintah Indonesia pun siap membeli vaksin produksi perusahan farmasi asal inggris Astra Zeneca yang bekerja sama dengan Oxford University dengan merk dagang AZD1222
Kemudian ada vaksin produksi perusahaan farmasi China yang lain, Sinophram. Vaksin Covid-19 buatan Sinopharm ini menggunakan virus yang tidak aktif dalam pengembangannya sehingga membuat virus corona ini tak mampu lagi bereplikasi dalam tubuh manusia.
Dati Amerika Serikat, Indonesia siap mengimpor vaksin hasil pengembangan Pfizer.Inc dan BioNTech yang telah lolos uji Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).
Vaksin ini diklaim memiliki efektivitas 95 persen melumpuhkan virus Covid-19.Â
Terakhir vaksin produksi Moderna yang disponsori oleh Bill Gates, yang kini telah dinyatakan lolos uji penggunaan untuk keadaan darurat oleh FDA, dsngan tingkat efektifitas hingga 94,5 persen.
Ke-6 jenis vaksin dari berbagai merk ini diharapkan mampu membawa Indonesia bebas dari Covid-19. Namun ingat untuk mendapat kekebalan kelompok di Indonesia menurut beberapa litelatur yang saya baca, Indonesia membutuhkan 340 juta dosis vaksin.
Diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari 1 setengah tahun agar kekebalan kelompok itu terjadi, dan virus  Covid-19 tak akan lagi efektif menulari rakyat Indonesia.
Butuh manajemen distribusi yang baik dari pemerintah agar membuat proses vaksinasi ini efektif dan efesien. Belum lagi masalah pengendalian harga vaksin yang bisa saja sampai ke tangan masyarakat jadi melambung seperti dulu swab test.