Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Trump di Ujung Tanduk

5 November 2020   06:26 Diperbarui: 5 November 2020   09:22 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini Kamis (05/11/20) dini hari tadi sebelum saya berangkat kerja, saya sempatkan menyaksikan siaran televisi CNN International yang fokus pembahasannya pada proses pemilihan Presiden Amerika Serikat yang kini sedang dalam tahap penghitungan akhir.

Dua Kandidat Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump Jr dari Partai Republik, bersaing sangat sengit dalam rally perhitungan Electoral College yang bakal menjadi penentu siapa yang akan menjadi Presiden AS untuk periode 4 tahun mendatang.

Posisi terakhir menunjukan kandidat Demokrat Joe Biden untuk sementara unggul 40 angka electoral college di banding Trump.

Joe Biden ada di angka 253 sedangkan sang petahana Donald Trump mendapatkan 213 suara electoral college.

Lantaran untuk terpilih menjadi Presiden AS membutuhkan angka electoral college 270 kursi, hingga saat ini belum ada satu pun kandidat yang sudah dipastikan menang.

Ada 5 negara bagian utama yang kini tengah menjadi battleground untuk meraup suara bagi kedua calon presiden yakni Michigan, Wisconsin, Georgia, North Carolina, dan Pennsylvania.

Kabar terakhir yang dirilis berbagai media mainstream AS, Wisconsin dimenangkan oleh Biden dengan 10 suara electoral collage.

Sementara Trump melalui akun Twitter-nya mengklaim bahwa ia memenangkan 4 negara bagian lain yakni Michigan, North Carolina, Georgia, dan Pensylvania.

Padahal 4 negara bagian itu masih dalam proses perhitungan suara, untuk itulah pihak Twitter kemudian menyembunyikan cuitan dari Trump. 

Trump terlihat berkali-kali menyampaikan pernyataan yang cukup agresif terkait hasil penghitungan suara ini. Ia menuduh Biden telah mengakali proses perhitungan suara, bahkan ia sempat menyerukan untuk menghentikan perhitungan suara, karena ia meyakini ada indikasi kecurangan dalam pelaksanaannya.

Namun, meskipun ia masih sebagai Presiden AS tapi Trump tak bisa menghentikan begitu saja penghitungan suara tersebut.

Karena penghentian penghitungan suara itu hanya bisa dilakukan atas dasar putusan Mahkamah Agung AS. Kabarnya Trump tengah dalam proses mangajukan permohonan ke MA nya AS untuk menghentikan sementara penghitungan surat suara yang kini sedang berlangsung

Sejumlah tindakan Trump ini disebut oleh para analyst politik CNN International sebagai Act from a loser, tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang sudah merasa kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun