Seperti diketahui sebelumnya pasangan Prabowo-Sandi menjanjikan bakal menjemput langsung Rizieq Shihab dari Mekah jika mereka berhasil memenangi pilpres 2019.
Hal itu merupakan salah satu syarat dari FPI dan berbagai organisasi afiliasinya ketika memutuskan untuk mendukung pasangan Capres Prabowo-Sandi dalam pemilihan presiden 2019 lalu.
Nah,kabar kepulangannya baru kembali santer terdengar saat FPI dan sejumlah organisasi afiliasinya melangsungkan aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja pada medio Oktober 2020 lalu.
Sembari berteriak-teriak menolak pengesahan UU Ciptaker dan tentu saja tak lupa menyelipkan kalimat abadinya setiap unjuk rasa "meminta Jokowi mundur dari jabatan Presiden RI".
Ketua Umum DPP FPI, Ahmad Shabri Lubis mengungkapkan bahwa Rizieq Shihab akan segera pulang menyusul dicabutnya pencekalan oleh pihak Kerajaan Arab Saudi, pencekalan yang dilakukan itu terkait masalah pelanggaran keimigrasian yang dilakukan oleh Rizieq Shihab.
"Setelah cekal dicabut dan denda dihapus, saat sekarang ini imam besar Habib Rizieq Syihab sedang menunggu proses administrasi atau exit permit, dari pembelian tiket serta penjadwalan pulang ke Indonesia," Ujar Shabri. Kala itu.
Ndilalahnya, ungkapan Shabri tersebut kemudian di bantah oleh pihak Kedutaan Indonesia di Riyadh Arab Saudi, melalui Duta Besar Agus Maftuh nama Muhammad Riziq Shihab masih terkena contreng merah pihak pemerintah Arab Saudi seperti sebelumnya, belum ada perubahan apapun.
Akibatnya Rizieq masih belum bisa kembali ke Indonesia. Pelurusan informasi ini kemudian menjadi polemik. Seperti biasa pihak FPI menyalahkan pemerintah Indonesia yang telah berlaku tak adil terhadap Rizieq.
Tuduhan-tuduhan seperti ini memang sudah khatam dilakukan FPI terhadap pemerintahan Jokowi. Padahal Rizieq Shihab berada di Arab Saudi kan karena keinginannya sendiri dengan alasan untuk pergi melaksanakan ibadah Umroh.
Lantas kemudian ia tak pulang-pulang, banyak pihak menyebutkan bahwa ia tak berani pulang lantaran takut dicokok pihak kepolisian karena skandal asusilanya dengan Firza Husein.
Meskipun tuduhan ini kemudian dibantah dengan sangat keras oleh pihak FPI, dan menyebutkan hal itu merupakan upaya pembunuhan karakter Rizieq Shihab sebagai bagian dari usaha pemerintah Jokowi untuk membungkam Rizieq yang terkenal sangat keras dan getir terhadap kepemimpinan Jokowi.