Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Hati-hati, Foto Anda Bisa Dibuat Bugil oleh Teknologi Deepfake

21 Oktober 2020   11:03 Diperbarui: 21 Oktober 2020   11:25 2785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi Deepfake adalah teknologi mampu merekayasa gambar dan video hingga mencampurkan gambar yang nyata dan palsu menjadi sebuah kenyataan baru yang menipu dengan menggunakan AI.

"Memiliki akun media sosial dengan foto yang terbuka untuk publik saja sudah cukup bagi siapa saja untuk dijadikan incaran," ujar Kepala Eksekutif Sensity, Giorgio Patrini.

Teknologi ini pertama kali mendapat perhatian luas publik, saat komedian Jordan Peele membuat video yang menunjukan Barrack Obama berpidato menghina Donald Trump pada April 2019 lalu, padahal pidato itu tak pernah ada alias Hoaks.

Otoritas keamanan siber Amerika Serikat saat itu menganggap tekonologi ini akan menjadi masalah di kemudian hari, karena penggunaannya yang mudah dan cenderung mudah dibagikan melalui berbagai laman Medsos.

Atas dasar itu lah kemudian teknologi itu sempat di ban penggunaanya.

Walaupun sudah ditutup tapi yang namanya teknologi itu penyebaran dan penggunaannya sulit sekali dihalangi, nyatanya  secara klandestine Deepfake ini terus berevolusi makin mendekati sempurna.

Jika digunakan untuk membuat dan menyebarkan hoaks, Deepfake bisa menyempurnakan hoaks tersebut. Bayangkan saja ketika seorang tokoh berbicara dengan mimik muka, intonasi kata, suara, hingga gestur mirip aslinya, kemudian disetting untuk mengucapkan sesuatu yang tak senonoh atau memperburuk sebuah keadaan, bisa kacau dunia ini.

Sejumlah pakar keamanan siber menyebutkan teknologi Deepfake ini bisa menjadi mimpi buruk bagi keamanan sebuah negara, pemerintah Amerika Serikat saja kini dibuat pusing oleh teknologi ini.

Sempat di bredel tapi tetap saja teknologi ini terus beredar lewat berbagai kanal.

Memang saat ini teknologi ini belum masuk ke Indonesia, tapi jika masuk dan belum terantisipasi oleh otoritas keamanan siber dan pemerintah Indonesia semburan video dan gambar hasil rekayasa yang sempurna ini bisa memporakporandakan setiap sendi kehidupan bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun