Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) organisasi baru bentukan para mantan yang setelah tak mendapat tempat di jajaran pemerintahan kemudian menempatkan posisinya berseberangan dengan pemerintah Jokowi, sebenarnya organisasi biasa saja tak ada yang istimewa.
Mereka hanya mewadahi orang-orang yang selama ini kerap mengkritik atau berseberangan tersebut ke dalam sebuah organisasi agar memiliki bargaining position lebih tinggi
Hanya karena ada kata "Menyelamatkan" ditengah nama tersebut makanya ramai menjadi bahan perbincangan, seolah Indonesia dalam posisi gawat darurat, dan merekalah yang mampu menyelamatkannya.
Deklarasi KAMI pun yang digadang-gadang oleh para personilnya bakal bombastis dengan 8 maklumatnya, ternyata ya biasa saja.
8 Maklumat KAMI
Coba kita baca dengan seksama ke 8 maklumatnya tersebut. Seperti yang bisa dibaca disini
Tak ada yang istimewa juga sebenarnya, tuntutan seperti itu terutama antara poin 2 hingga 8 bisa dengan mudah kita temukan di cuitan banyak pihak di berbagai laman media sosial.
Sementara poin pertama, adanya keinginan untuk mengembalikan dasar berbangsa pada Undang-Undang Dasar 1945 yang murni tanpa amandemen.
Dan ini sepertinya merupakan romantika dari beberapa orang tokoh yang ada dalam KAMI yang kemudian di akomodasi oleh mereka, seperti misalnya Rachmawati Soekarnoputri yang selama ini dikenal kerap kali berbicara tentang "kembali ke UUD 45".
Poin ke-2 dan Ke-3 itu memang sedang dilakukan pemerintah walaupun masih belum sempurna, namun upaya pemerintah Jokowi dalam menangani Covid-19 sudah berjalan secara nyata.
Upaya pemerintah dalam menghindari dan memitigasi resesi ekonomi pun berjalan melalui Skema Pemuliham Ekonomi Nasional, walaupun karena data dan birokrasi  yang jelimet implementasinya menjadi tertatih-tatih.
Ada yang menarik di poin ke-6, sepertinya di poin ini KAMI sedang membidik China, yang memang kita kenal sekali sebagai jualan personil-personil yang ada dalam KAMI, seperti Said Didu, Rizal Ramli misalnya. yang tampak sangat frontal menentang ketika melihat kemesraan pemerintah Jokowi dengan negara China.