"Sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, Kamis (07/05/20). Seperti dilansir Kompas.Com
Ya, setelah pernyataan yang sempat mengundang pro dan kontra, karena sebelumnya orang yang sama menyatakan "bahwa kita harus memerangi Covid-19."
Well, terlepas dari redaksi ucapan Jokowi yang bertolak belakang tersebut, faktanya memang kita dengan sangat terpaksa harus bisa hidup berdampingan dengan virus corona seri terbaru ini.
Antivirus Covid-19 diperkirakan baru akan bisa ditemukan untuk kemudian dipergunakan sekitar 9 bulan hingga 3 tahun yang akan datang.
Tak mungkin juga, selama menunggu waktu tersebut kita harus berdiam di rumah saja. Harus ada elan untuk menyikapi kondisi ini.
Maka pemerintah Indonesia, seperti sebagian besar pemerintah lainnya di dunia ini mulai menyusun rencana untuk membuat kebijakan tatanan kenormalan baru.
Seperti biasa setiap kebijakan selalu menimbulkan pro dan kontra, sebagian pihak menyebutkan bahwa kebijakan ini konyol dan terlalu berisiko mengingat kurva terinfeksi Covid-19 belum melandai, bahkan di sebagian wilayah Indonesia masih dalam posisi menanjak.
Anies Baswedan memang tak secara langsung berkonfrontasi dengan kebijakan ini. Tetapi sepertinya untuk pembukaan kembali mal di DKI Â ia akan berpegang teguh pada hasil evaluasi PSBB DKI Jakarta.
Jika PSBB diakhiri tanggal 4 Juni 2020, maka pembukaan mal kemungkinan bisa dilakukan, tapi jika ternyata PSBB Â diperpanjang kembali maka mal akan sulit untuk beroperasi kembali.
Jika Kemendag dan APBI terus memaksakan mal beroperasi kembali sementara PSBB diperpanjang, potensi kegaduhan akan kembali terjadi.Â
Anies Baswedan kembali harus berhadapan dengan Pemerintah Pusat, dalam menegakan aturannya. Semoga hal ini tak terjadi lagilah, lebih baik duduk bersama mencari jalan keluar terbaik.