Dari besaran jumlah kematian tersebut yang meninggal diakibatkan oleh Covid-19 hanya 315.500 saja. Hanya berkisar 1,5 persen.
Di Indonesia jumlah positif terinfeksi virus corona seri baru ini per tanggal 17 Mei 2020 yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
17.514 orang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, jika kita bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 273 juta jiwa.Â
Maka persentasenya kecil sekali, hanya sekitar 0,0064 persen yang terinfeksi virus corona dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.
Jadi probabilitas penduduk Indonesia terpapar virus corona ini hanya 0,0064 saja.
Sementara jumlah kematian yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 menurut data dari United Nation Population Fund (UNPF) sebanyak 1,6 juta jiwa.
Nah jika kemudian kita bandingkan dengan jumlah kematian akibat Covid-19 yang menurut rilisan terbaru pemerintah berjumlah 1.148. Artinya 0,068 persen kematian akibat Covid -19 dibanding jumlah seluruh kematian di Indonesia.
Namun karena ini terkait nyawa manusia , bukan sekedar angka , seperti apapun hasil analisa angka-angka kasar ini.Â
Penanganan serius terkait Covid-19 ini harus tetap dilakukan, namun tak perlu juga terlalu dilebih-lebihkan seolah dunia ini mau kiamat dan semua kegiatan harus terhenti akibat penyebaran virus ini.
Penanganan sangat serius dan terukur sebenarnya diperlukan agar sistem kesehatan di suatu wilayah tak kewalahan karena menerima begitu banyak pasien dalam saat bersamaan.
Jadi menurut saya kita bisa kok hidup berdampingan dengan Covid-19. Karena bisa saja virus ini tak akan bisa hilang dari dunia bahkan setelah vaksinnya ditemukan, karena mutasi yang terjadi dari keluarga virus corona ini sering sekali.