Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Pisang, Buah Lokal Primadona Berbuka Puasa Saat Ramadan

11 Mei 2020   03:18 Diperbarui: 11 Mei 2020   03:36 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pisang bisa disebut sebagai buah paling populer di dunia, pohon pisang bisa tumbuh dan berbuah dengan baik dihampir seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia.

Pisang diyakini oleh para ahli berasal dari kawasan Asia Tenggara yang kemudian menyebar keseluruh bagian dunia.

Pisang merupakan buah yang tak kenal musim, setiap saat selalu tersedia di pasaran. Harganya pun relatif murah, mudah didapatkan dan memiliki nutrisi yang sangat tinggi

Pisang yang kita kenal saat ini merupakan hasil persilangan alamiah antara Musa Aciminata dan Musa Balbisiana yang kemudian varietas-nya berkembang hingga dikenal ratusan jenis pisang.

Sscara fisik dan cara menikmati pisang bisa dibedakan menjadi tiga keluarga besar, pisang meja, pisang olahan, dan pisang hiasan.

Pisang meja adalah jenis pisang yang bisa langsung disantap tanpa harus di olah terlebih dahulu seperti Pisang Ambon,Pisang Lumut, Pisang Raja Bulu, Pisang Barangan, Pisang Raja Sere, Pisang Cavendish dan banyak lagi jenis lainnya.

Sementara pisang olahan contohnya adalah Pisang Nangka, Pisang Kapas, Pisang Uli, Pisang Tanduk dan beberapa jenis lainnya.

Pisang hias yang saya tahu dan pernah lihat adalah Pisang Kipas, yang banyak ditanam di taman-taman sebagai hiasan.

Bagi saya pisang merupakan salah satu buah favorit, yang saya suka adalah Pisang Cavendish dan Pisang Raja Sere.

Sementara pisang olahan yang paling saya suka adalah Pisang Tanduk dan Pisang Ili atau kalau di Sukabumi di sebut Pisang Bangka.

Nah, pisang olahan inilah yang menjadi primadona saat Ramadan tiba. Pisang menjadi makanan olahan favorit untuk berbuka puasa. Berbuka tanpa kolak seperti langit tanpa bintang, kurang meriah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun