Terkait hal ini Gubernur Anies seperti dilansir Tribunnews  memyatakan bahwa ini karena cuaca Jakarta ssdang ekstrem.
"Saat ini, berbagai wilayah di Indonesia mengalami curah hujan yang deras, tak terkecuali Jakarta yang cuacanya ekstrim," kata Anies Baswedan, Selasa (25/02/20), lalu.
Jadi segala resources yang saat itu dimiliki Pemprov DKI dikerahkan untuk menanggulangi  banjir. Semua perhatian diarahkan untuk menanggulangi banjir, berkali-kali Anies Baswedan dipanggil Jokowi dan harus rapat lintas Kementerian untuk membahas masalah banjir saat itu.
Ditengah urusan banjir bulan Februari 2020 Â ada dua masalah lain yang terjadi di DKI Jakarta dan lumayan ramai menyita perhatian publik, masalah penebangan pohon dan pembangunan Kawasan Selatan Monas dan Masalah balapan Formula E dengan segala perdebatannya.
Praktis yang terlihat di publik sepanjang  bulan Januari 2020 konsentrasi Anies Baswedan dan Jajarannya membereskan urusan banjir, karena hampir setiap pekan banjir terjadi di Jakarta.
Anehnya, dalam wawancara dengan koran asal Australia, The Sidney Moning Herald edisi Kamis 7 Mei 2020 lalu terkait penanganan Covid-19, Anies Baswedan menyatakan bahwa  pada bulan Januari ia sudah mulai bergerak untuk menangani virus yang menurutnya saat itu masih disebut Pneumonia Wuhan.
Padahal saat itu, kita semua tahu, seluruh Indonesia ini menyaksikan Anies Baswedan dan seluruh jajaran Pemprov DKI sedang berjibaku menghadapi banjir di Jakarta, yang terjadi hampir setiap pekan.
Nah, jika Anies melakukan kordinasinya secara diam-diam menilik track record dan kebiasaan Anies Baswedan, agak mengherankan apabila ia tak memberitahukannya pada media.
Saya mencoba menelusuri pemberitaan tentang virus corona di bulan Januari tak ada satupun media yang memuat tentang langkah Anies yang ia sebutkan dalam wawancara tersebut.
Dalam wawancara tersebut mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan bahwa ia pun saat bulan Januari itu ia sempat akan mengadakan pengujian virus terhadap orang -orang di curigai terpapar.
Padahal saat itu Reagent-nya aja belum ada, RNA hasil Squencing-nya baru ada pertengahan Januari. Lantas mau menguji nya pake apa? Sarana dan prasarananya aja belum ada, Korea Selatan dan Taiwan aja baru bulan Februari melakukan test.