Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta, berkali-kali mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dipimpinnya sudah aware dan bertindak gercep dalam penanganan pandemi Covid-19 sejak awal virus itu mewabah di bulan Januari 2020.
Di berbagai kesempatan pernyataan itu keluar, mulai dari awal Maret 2020 saat secara resmi Pemerintah Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus Positif Covid-19.
Sesaat setelah Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan mengumumkan kasus positif 01 dan 02 tersebut, Anies Baswedan mengadakan konperensi Pers di Balaikota dan menyatakan Jakarta dalam keadaan genting.
"Kemudian kita menyadari ini situasi urgent atau situasi genting, karena itu segalanya harus dikerjakan dengan cepat dan harus responsif," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (02/03/20) lalu, seperti yang dilansir Detik.Com
Dalam kesempatan tersebut Anies mulai membangun narasi Pemprov DKI di bawah kepemimpinannya telah mulai bergerak cepat untuk merespon wabah Covid-19 yang saat itu baru mewabah di Wuhan China, dan beberapa negara saja, Thailand, Jepang dan Korea Selatan.
Narasi gercep Anies dalam penangan Covid-19 sejak Januari terus diuar-uar hampir disetiap kesempatan bicara terkait Covid-19.
Saat acara Mata Najwa,  Rapimnas Kadinda DKI Jakarta, (05/03/20) dan di banyak kesempatan lain,ia terus menyatakan bahwa dirinya dan jajaran Pemprov DKI sejak Januari sudah bergerak  untuk menahan penularan Covid -19, terakhir  saat Anies di wawancarai oleh Surat Kabar asal Australia The Sidney Morning Herald. Edisi 7 Mei 2020.
Dalama wawancara tersebut Anies kembali menyatakan bahwa dirinya sudah melakukan monitoring dan tracing sejak tanggal 6 Januari 2020 lalu. Sepertinya Anies sedang menunjukan kepada setiap pihak bahwa dirinya sudah tanggap dan bertindak benar sejak awal.
Mungkin benar ia bergerak berkordinasi dengan 190 rumah sakit secara klandestain tanpa diketahui media, tapi untuk Anies itu agak aneh.
Padahal kalau kita ingat, bulan Januari hingga Februari 2020 Jakarta sedang direpotkan dengan masalah banjir yang terjadi sebanyak 5 kali.Â
Tak ada satu pun kalimat yang keluar dari mulut manis Anies Baswedan saat itu yang dikutip oleh media tentang masalah wabah virus corona tersebut.