Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sampai Kapan Kita Mampu Bertahan Berada di Rumah Saja?

19 April 2020   15:46 Diperbarui: 19 April 2020   17:42 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lupakan kongkow-kongkow di cafe atau dimanapun, dalam situasi pandemi Covid-19, karena menurut kajian para ahli epidemologi cara paling efektif untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis terbaru SARS NCov-2  adalah dengan menjaga jarak antar manusia atau istilah kerennya physical distancing 

Artinya berkerumun dalam jumlah banyak akan membuat potensi penyebaran virus akan semakin besar.

Berbagai upaya untuk mengimplementasikan jaga jarak itu dipraktekan dengan istilah yang berbeda-beda, walaupun pada intinya ya jaga jarak itu.

Kita semua manusia dipaksa untuk tak banyak melakukan mobilitas yang sebenarnya merupakan nature-nya manusia modern 

Kita dipaksa harus berkegiatan di rumah, mulai dari belajar, bekerja hingga beribadah, dan menikmati kegiatan budaya pun harus dari rumah.

Jalanan dan ruang publik menjadi hutan belantara yang penuh bahaya, sebisa mungkin harus dihindari. Peluk cium sebagai ungkapan rasa sayang saat ini dianggap perbuatan membahayakan.

Kehidupan dunia saat ini menjadi paradox, dunia normal tak terbayangkan akan menjadi seperti saat ini, beberapa aktivitas sosial yang normalnya membahagiakan kini menjadi membahayakan.

Kondisi yang dirasakan saat ini oleh seluruh manusia pengisi planet bumi, mungkin tak terbayangkan saat kita semua merayakan tahun baru 2020.

3 bulan yang lalu semua tampak baik-baik saja, dunia masih bergulir normal seperti sebelumnya. Tiba-tiba penyebaran virus ini begitu deras dan meluas dengan sangat cepat, hanya dalam tempo 1 bulan kasus terinfeksi baru bertambah 1 juta menjadi 2 juta lebih kasus secara global

Di Indonesia, sejak kasus positif pertama ditemukan dan dikonfirmasi oleh pemerintah pada tanggal 2 Maret 2020, sudah ada penambahan kasus baru sebanyak  6.223 kasus per tanggal 18 April 2020.

Berarti selama 6 minggu ada penambahan kasus positif sebanyak 1.000 orang lebih per minggu. Walaupun jumlah resmi ini, dianggap beberapa pihak bukan merupakan jumlah sesungguhnya, sesuai fakta di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun