"Kami tahu bagaimana cara menghidupkan lagi perekonomian, yang kami tidak ketahui adalah bagaimana cara menghidupkan kembali orang meninggal"
Kalimat di atas diungkapkan oleh Presiden Ghana Nana Addo Dankwa Akufo Addo, ketika ia terpaksa harus melakukan lockdown di negaranya.
Ia sadar bahwa melakukan locking down negaranya berimplikasi pada sektor ekonomi yang seketika akan terhenti.
Kalimat Presiden Addo tersebut langsung dikutip oleh banyak orang termasuk oleh masyarakat Indonesia, tadinya mereka sangat berharap hal yang terjadi di Ghana dilakukan juga di Indonesia.
Saat itu mereka meng-glorifikasi ucapan tersebut seolah mau bilangÂ
"noh liat ekonomi aja dikesampingkan demi kesehatan dan keselamatan rakyatnya"
Tak salah memang, namun tak sepenuhnya benar juga sebenarnya. Mari kita liat India, lockdown dilakukan tanpa persiapan memadai dalam hal ekonomi masyarakatnya, akibatnya kebijakan itu berakhir kacau.
Dengan fakta seperti itu, kita bisa tahu bahwa ekonomi menjadi salah satu prasyarat utama dalam menangani penyebaran virus corona seri terbaru SARS NCov-2 apapun implementasi penanganannya.
Karena pada dasarnya untuk menghentikan penyebaran virus ini adalah dengan memutus mata rantai penyebaran virus melalui physical distancing, menjaga jarak aman antar manusia. Apapun itu istilah implementasinya.
Ketika Indonesia lebih memilih melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang tetap membuat ekonomi bergulir meski dalam mode yang sangat minimal.Â
Sejumlah pihak mempertanyakan kebijakan ini, mereka mencibir kebijakan pemerintah, karena dianggap masih saja memikirkan ekonomi dalam situasi seperti ini.