Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penanganan Covid-19, Ada Apa dengan Indonesia, Kok Kentang?

29 Maret 2020   11:41 Diperbarui: 29 Maret 2020   12:13 1863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi kabar baiknya tak sedikit pula soliditas masyarakat dalam bersolidaritas makin tinggi akhir-akhir ini. Bagaimana mereka melakukan pengumpulan dana bagi memenuhi ke butuhan APD Paramedis.

Terus mereka  juga bahu membahu membantu sesamanya yang harus tertekan secara ekonomi karena dampak pandemi Covid-19.

Betul pemerintah juga sangat membantu dengan berbagai kebijakan sosial ekonomi yang diharapkan akan mengurangi tekanan keadaan akibat wabah ini.

Namun tataran kebijakan itu baru di Jakarta dan Televisi saja, penundaan pembayaran kredit contohnya Otoritas Jasa Keuangan(OJK) telah menyebarkan surat edaran kepada seluruh lembaga keuangan dalam rangka menindak lanjuti pernyataan Presiden Jokowi, baik Bank maupun non-bank terkait penundaan pembayaran kredit selama satu tahun bagi semua pihak terdampak wabah Covid-19.

Fakta di lapangan lembaga-lembaga keuangan sebisa mungkin menolak siapapun yang mengajukan penundaan kreditnya, mereka beralasan bahwa si pengaju itu tak terdampak.

Aneh kan, padahal kalau mau jujur tak ada satupun manusia di Indonesia yang tak terdampak pandemi Covid-19 ini baik secara sosial maupun ekonomi.

Petunjuk teknis ke bawahnya sama sekali tak di buat dengan jelas, dan untuk mitigasi sosial ekonomi pun pemerintah kembali melakukan kebijakan "Kentang"

Ayo dong gunakan kekuasaannya sebagai pemerintah untuk benar -benar serius  menahan penyebaran virus ini.

Dan masyarakat pun ya tak perlu ngeyel juga, ikuti arahan dan aturan pemerintah, jangan kumpul dalam jumlah banyak ya jangan lakukan.

Lihat kejadian di Gowa yang mengumpulan banyak orang, akibatnya kasus positif di Sulawesi Selatan naik dua kali lipat.

Tak perlu lah berdalih agama atau apapun, karena virus ini tak mengenal agama, status, ras atau apapun. Jika pengen cepat kembali hidup normal ikuti aturan mainnya dengan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun