Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

NF Remaja Pembunuh, Bukan Psikopat

11 Maret 2020   16:39 Diperbarui: 11 Maret 2020   16:43 2314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anna kemudian mengutip dari buku panduan yang umum digunakan oleh para Psikolog berjudul Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).

"Pembentukan kepribadian dimulai sejak bayi hingga usia 18 tahun, jadi jika dibawah usia 18 tahun kejiwaannya masih terus berkembang. Kejiwaannya belum terbentuk secara utuh, " jelas Anna.

Hal senada diungkapkan oleh Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel.

Perilaku sadis NF belum pantas disebut sebagai psikopat karena usianya belum dewasa.  NF memang benar  menunjukan gejala itu namun bukan pskopat.

"Studi kekinian di bidang psikologi dan neuroscience justru memandang bahwa anak seperti itu dengan tabiat callous unemotional"ujar Reza seperti yang dilansir tribunnews.com

Callous unemotional memang memiliki symptom yang hampir sama dengan psikopat, tak memiliki empati dan berpola secara terus menerus menunjukan hal tak pernah menghormati orang lain dan secara umum tak pernah merasa bersalah.

Dalam kondisi seperti ini remaja NF tak bisa dihukum seperti menghukum seorang pembunuh biasa. 

Masih menurut Reza, "Program rehabilitasi psikis dan sosial pun belum ada yang benar-benar memberikan faedah positif," jelasnya.

Lantas apa yang tepat bagi NF ini? Kita lihat perkembangannya, saat ini NF tengah dicek kejiwaannya di Rumah Sakit Polri Kramatjati selama 14 hari.

Namun yang jelas stigmatisasi dan over expose akan membuat kejiwaannya tambah buruk. Perlaku masyarakat yang lebih menebarkan kebencian dan tuna empati bisa menimbulkan psikopat-psikopat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun