"Astagfirullah BIKIN KAGET ada 136 Pasien dalam pengawasan Virus Corona di Indonesia. DKI Jakarta 35 orang, Bali 21 orang, Jateng 13 orang, Kepri 11 orang, Jabar 9 orang, Jatim 10 orang, Banten 5 orang, Sulut 6 orang, Jogya 6 orang, Kaltim 3 orang."
Begitu cuitan anggota DPD yang juga merupakan ketua organisasi Bang Japar ini.
Entah dari mana ia memperoleh berita bohong tersebut, namun kemudian ia menyadari bahwa berita itu hoaks, dan terkait penyebaran berita hoaks virus corona ini Pemerintah sangat serius menanganinya.
Sadar akan konsekuensinya, Fahira kemudian menghapus cuitannya tersebut, walau ternyata cuitan itu sudah dicapture dan kemudian menjadi tersebar luas sebelum ia hapus.
Akibatnya tagar #tangkapfahiraidris berkumandang di jagat Twitter dan menjadi trending topik hingga tulisan ini dibuat.
Sangat disayangkan, seorang pejabat kembali berulah dengan menyebar fakta bohong. Pihak aparat hukum harus segera melakukan penindakan terhadap Fahira, agar berita hoaks terkait virus corona ini tak terus difabrikasi.
Polisi pernah menangkap penyebar hoaks virus corona, yang mengatakan kabar bohong bahwa di Bandara Soetta Tanggerang telah tersebar virus corona.
Apa bedanya dengan hal yang dilakukan oleh Fahira Idris ini, jangan sampai ada kesan rakyat biasa dengan mudah ditangkap, sedangkan ia, karena pejabat bisa bebas seenaknya.
Padahal ucapan pejabat itu lebih efektif dalam menyebarkan sesuatu dibanding rakyat biasa.
Bukannya bersyukur bahwa Indonesia belum terkenan kasus Virus Corona, malah membuat kebohongan.Â
Mari kita bersama-sama mensosialisasikan bagaimana menghadapi virus jahat ini. Bagamana supaya virus ini agar tak menyebar luas jika suatu saat masuk ke Indonesia.