Ditambah lalu lintas orang dengan negara terkena kasus virus corona juga masih intens terjadi, tak heranlah banyak pihak yang tak percaya dengan fakta bahwa di Indonesia kasus virus corona masih nihil.
Namun sekali lagi, faktanya Indonesia masih nol kasus Virus Corona. Untuk hal ini saya sangat percaya Pemerintah Indonesia tak melakukan kebohongan.
Karena jika memang sudah terjadi kasus Corona di Indonesia pastinya wabah itu sudah terjadi secara masif. Korban meninggal pasti sudah mulai berjatuhan.
Lihat Iran, yang belakangan terpapar virus corona kasusnya menurut BBC.com sudah mencapai 381 kasus, dengan tingkat kematian sangat tinggi hingga Jumat (28/02/20) kemarin jumlahnya sudah 210 kematian akibat virus corona.
Jika itu terjadi di Indonesia mungkin kondisinya sudah seperti Iran. Dan satu hal lagi, sangat sulit menyembunyikan kasus virus corona dalam situasi media sosial seperti saat ini.
Jangankan hal besar seperti itu, kasus keluarga saja bisa dengan cepat viral, dan tak mungkin ditutupi lagi.
Dan lucunya, seperti biasa ketika menyangkut pemerintah Jokowi para pihak yang saat pemilihan presiden 2019 lalu berada di posisi berlawan, merekalah yang paling kencang menyuarakan bahwa pemerintah Jokowi telah berbohong terkait virus corona ini.
Seperti biasa hoaks terkait COVID 19 ini dipabrikasi dan disebarkan. Termasuk oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah asal DKI Jakarta, Fahira Idris.
Semua orang tahu di mana posisi Fahira Idris secara politik, ia merupakan penentang keras Pemerintah Jokowi dan merupakan pendukung garis keras Anies Baswedan.
Ia menyerang Pemerintah Jokowi hampir dalam setiap kesempatan tak peduli melalui data dan fakta yang valid, atau hoaks.
Terkait virus corona Fahiri Idris dalam akun media sosial Twitter @fahiraidris mencuitkan kabar bohong yang mungkin ia kutip dari berita hoaks.