Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selingkuh Itu Indah?

1 Maret 2020   11:43 Diperbarui: 1 Maret 2020   11:51 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

You say I'm crazy'Cause you don't think I know what you've doneBut when you call me baby
I know I'm not the only one (Sam Smith -I'm Not The Only One)

Selingkuh adalah aktivitas yang umum digunakan untuk aktivitas tidak jujur dan penyelewengan terhadap pasangan kita baik itu istri/suami atau pacar.

Bagi pasamgan yang sudah menikah, perselingkuhan adalah salah satu mimpi buruk yang paling mengerikan. 

Namun perselingkuhan itu bukan mimpi, hal tersebut nyata dan ada disekitar kita atau bahkan kita pernah melakukannya?

Yang menjadi permasalahan standar aktivitas selingkuh itu belum terlalu jelas diterangkan secara gamblang.

Batasan aktivitas selingkuh bisa diartikan berbeda-beda tergantung sensitivitas pasangannya mulai dari melirik dengan maksud menggoda.

Kemudian berkomunikasi secara lisan, atau berkirim pesan melalui platform chat/media sosial, berjumpa atau rendevouz sampai paling berat melakukan hubungan seksual.

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), selingkuh berarti suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan diri sendiri;tidak jujur;tidak berterus terang; curang; serong.

Artinya apapun selingkuh itu, konotasinya bisa diklasifikasikan ke dalam hal yang buruk dan tak pantas untuk dilakukan.

Meskipun demikian selingkuh bagi pasangan yang sudah memiliki pasangan atau sudah menikah bagai penyakit menahun.

Mengenai pelaku selingkuh, tak bisa diidentikan sebagai milik pria. Tak sedikit pula perempuan yang berselingkuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun