Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bonus Demografi, Bukti Kontrasepsi Tak Dianggap Penting di Indonesia

2 Februari 2020   10:41 Diperbarui: 2 Februari 2020   11:06 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah angka -angka ini berarti pengendalian jumlah penduduk Indonesia melalui program Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh Pemerintah Orde Baru bisa dianggap berhasil?

Bisa lah dianggap menunjukan hasil positif namun tetap saja rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia lebih tinggi dibanding negara lain kecuali Pakistan dan Nigeria.

Pakistan pertumbuhan penduduknya 2 persen sedangkan Nigeria lebih tinggi lagi ada di angka 2,58 persen. 

Sebenarnya pertunbuhan penduduk yang tinggi yamg kemudian berkorelasi dengan jumlah penduduk secara keseluruhan suatu negara, bisa bermakna positif bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Apalagi jika kemudian dihubungkan dengan bonus demografi dimana jumlah penduduk usia muda produktif antara usia 15 hingga usia 64 tahun, lebih banyak dibandingkan dengan usia tua.

Tingkat defedensinya menjadi sangat rendah, usia produktif dalam komposisinya lebih banyak dibandingkan usia non produktif.

Namun harus diingat bonus demografi seperti yang sekarang dialami Indonesia ini tak akan berarti positif, bahkan akan menjadi katastropi jika tak terkelola dengan baik.

Pemerintah Indonesia harus menyiapkan fasilitas pendidikan dengan kualitas yang mumpuni serta kuantitas yang  memadai.

Tanpa sistem pendidikan yang sesuai maka bonus demografi itu bakal menjadi beban. Karena nantinya outputnya tak akan mampu diserap oleh di dunia kerja.

Tantangan lain dari keberadaan bonus demografi adalah penyediaan lapangan kerja, tanpa lapangan kerja yang memadai maka bonus itu bisa menjadi liabilitas yang sangat besar bagi Indonesia.

Jadi bonus demografi itu sekali lagi akan menjadi sebuah bonus yang menguntungkan jika mampu dikelola dengan baik oleh sebuah rezim pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun