Pengertian investasi secara umum adalah penanaman uang atau dana yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau individu demi mendapatkan imbal hasil di masa yang akan datang.
Dalam hal berinvestasi tentu saja setiap lembaga atau individu memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan investasi, nah individu yang berinvestasi atau biasa disebut investor biasanya akan menakar tujuan investasinya, besaran imbal hasil yang diharapkan dan jangka waktunya.
Mungkin bagi yang sudah paham seluk beluk berinvestasi, berinvestasi dengan berbagai instrumen-instrumen keuangan yang ada lebih mudah dan terasa biasa saja.
Namun bagi para pemula investasi menjadi sesuatu yang wah dan terlihat sangat sulit dilakukan. Walaupun terkadang secara tidak sadar sebenarnya ada yang sudah melakukannya.
Seperti contohnya, kita membuka warung yang menjual berbagai kebutuhan sehari. Ini juga merupakan sebuah investasi karena ada uang yang ditanamkan sebagai modal dan akan ada imbal hasil dari selisih antara harga beli barang dan jual lagi barang tersebut.
Tapi ini namanya investasi langsung atau direct invesment. Dalam skala besar membuka pabrik misalnya itu masuk dalam golongan investasi langsung, butuh modal yang lumayan besar dan akan menyita waktu si investor apalagi diawal pengembangannya.
Satu lagi jenis Investasi yakni investasi tak langsung seperti membeli saham, reksadana, obligasi atau surat hutang yang dikeluarkan oleh pihak swasta maupun pemerintah.
Nah investasi jenis ini biasanya menjadi sebuah pasif income, kita masih bisa mengerjakan pekerjaan kita sehari-hari namun uang yang kita tanamkan sebagai investasi akan memberi hasil melalui sistem yang sudah terbentuk.
Untuk mulai berinvestasi di jenis investasi ini kita harus mulai dari tujuan kita berinvestasi itu apa. Karena tujuan akan memengaruhi investasi seperti apa yang sebaiknya di ambil, mulai dari segi jangka waktu, jenisnya, hingga di mana kita ingin menempatkan investasi tersebut.Â
Lantas, kira-kira berapa dana yang kita miliki untuk  berinvestasi, karena besaran dana yang dimiliki akan memengaruhi pilihan instrumen invetasi yang akan kita pilih, emas, saham, obligasi atau properti.
Kemudian pahami bahwa setiap investasi itu selalu ada risikonya, ukur kemampuan kita menanggung risiko tersebut. Karena setiap orang memiliki ukuran yang berbeda-beda, apattite terhadap risiko setiap orang normalnya berbeda-beda.