Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami Cara Berpikir Prabowo dan Luhut, Seraya Menunggu Aksi Jokowi dalam Masalah Natuna

5 Januari 2020   13:05 Diperbarui: 6 Januari 2020   16:51 1584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak Prabowo sebagai Menhan tidak boleh anggap isu kedaulatan sebagai isu yang enteng, santai. Sikapnya harus tegas dan punya wibawa. Kalau lembek, santai-santai, maka bangsa ini akan semakin direndahkan oleh bangsa lain karena tidak punya keberanian dalam bersikap," ujar juru bicara PKS, Muhammad Kholid, dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/1/2020). Seperti yang dilansir Detik.com.

Yah kita bisa memahami lah berbagai ucapan dari para petinggi negara. Saya sih melihat ucaoan Prabowo dan Luhut sebagai upaya mereka dalam menenangkan masyarakat Indonesia.

Karena jika mereka bersuara keras dan frontal akan menggiring pada sentimen anti cina dan itu akan sangat berbahaya, bahkan bisa berefek pada masyarakat beretnis cina yang ada di Indonesia.

Jika kita amati di media sosial ,ujaran-ujaran yang memprovokasi agar  pemerintah menggunakan kekuatan militer cukup santer terdengar. Pemerintah harus berhitung benar, jika akan melakukan kekuatan militer.

Nah, lantas bagaimana sikap Presiden Indonesia, Jokowi melalui Juru Bicara Istana Fadjroel Rachman menyatakan Indonesia akan bersikap tegas jika menyangkut kedaulatan negara, dan tak akan pernah berkompromi namun tetap penyelesaian diplomasi merupakan prioritas utama.

Artimya kekuatan militer belum perlu dilakukan. Jokowi akan mengirim Menlu Retno Marsudi untuk menyelesaikan konflik perbatasan ini. Jika masih tak juga menemukan titik temu sikap tegas seperti apa yang akan diambil pemerintah?

Sumber.

[1], [2], [3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun