Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tahun Baru 2020 Menjelang, Berbagai Tarif Meradang

24 Desember 2019   12:51 Diperbarui: 31 Desember 2019   06:11 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2019 sudah menjelang senja, dalam hitungan hari fajar tahun 2020 akan segera menyingsing. Banyak kenangan di tahun yang telah dilalui, lebih banyak tantangan di tahun yang akan datang.

Terbayang bagaimana mengerasnya perbedaan akibat pemilihan Presiden, syukurlah kita mampu melaluinya dengan selamat. Walaupun harus menelan pil pahit ada korban jiwa karena begitu kerasnya kontestasi.

Situasi ekonomi pun tak terlalu bagus, perang dagang antara China dan Amerika Serikat,  dua jawara ekonomi dan politik dunia memberi dampak yang cukup mengkhawatirkan bagi ekonomi Indonesia.

Syukurlah ekspor kita memang buruk, sehingga dampak lesu nya perekonomian dunia, tak terlalu besar pengaruhnya bagi perekonomian dalam negeri. Ekonomi Indonesia lebih banyak tergantung pada ekonomi domestik.

Perekonomian Indonesia di taksir akan tetap tumbuh sedikit diatas 5 persen.  Bank Dunia memprediksi, dengan kekuatan ekonomi domestiknya. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,2 persen pada tahun 2019 ini. Dan bakal terus berlanjut hingga tahun 2021.

Kebijakan fiskal pemerintah juga diproyeksikan semakin akomodatif dan bakal menggenjot pembangunan infrastruktur pada tahun-tahun ke depan.

Tahun 2020 di proyeksikan konsumsi rumah tangga masih akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi jika disertai inflasi yang tetap rendah serta pasar tenaga kerja yang memang besar bisa terakomodasi dengan baik.

Namun bagi masyarakat Indonesia tahun 2020 sedikit mengkhawatirkan. Karena berbagai kenaikan harga akan menghadang kehidupan mereka sejak dari awal tahun.

Sebut saja, Iuran BPJS Kesehatan bagi peserta Mandiri untuk semua kelas akan naik secara signifikan di awal Januari 2020. 

Berdasarkan Pasal 34 Peraturan Presiden nomor 75 tahun 2019 disebutkan bahwa besaran kenaikan iuran BPJS sebagai berikut.

Kelas I dari Rp 80.000 menjadi Rp 160.000, kelas II dari Rp 51.000 menjadi Rp 110.000, dan kelas III dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000.

Kemudian, Tarif Dasar Listrik (TDL) akan mengalami kenaikan per 1 Januari 2020 bagi golongan Rumah Tangga dengan daya 900 VA. Kenaikan itu diperkirakan akan berkisar Rp. 29.000 per bulan atau Rp. 1.000 per hari.

Hal ini terjadi karena alokasi subsidi pemerintah ke PLN dipastikan akan turun dan sebagai subsitusinya adalah harga lebih yang harus dibayar pelanggan.

Dengan rata-rata pemakaian golongan RTM 900 VA sebesar 104,61 KWH, dengan tarif sebelum kenaikan, mereka akan membayar sebesar Rp. 141.434.

Nah setelah kenaikan maka masyarkat harus membayar listrik setiap bulannya sebesar Rp. 170.434.

Selain listrik dan Iuran BPJS Kesehatan, kenaikan cukai tembakau sebesar 23 persen akan.membawa kenaikan Harga Jual Eceran rokok sebesar 35 persen. 

Kenaikan harga jual itu akan mulai dilakukan produsen rokok menjelang akhir, dan itu memang terjadi. Untuk rokok Marlboro dari produsen Sampoerna misalnya, biasanya saya beli dengan harga Rp. 25-26 ribu per pak isi 20 batang.

Menjelang akhir November harga jualnya sudah mulai naik menjadi Rp. 27-30 ribu per pak. Begitu pun harga jual rokok merk lain naik dalam kisaran yang tak terlalu jauh antara Rp. 1.000 hingga Rp. 3.000 per pak.

Kenaikan harga jual rokok ini menurut Biro Pusat Statistik (BPS) mengerek inflasi sebesar 0,01 persen. 

"Rokok di lapangan, pada level konsumsi naik pelan-pelan, dan masing-masing juga menyumbang 0,01%, dan ini terlihat antisipasi dari rencana kenaikan rokok, jadi pelan-pelan sudah naik," jelas Suhariyanto di Kantor BPS, Senin (2/12/2019). Seperti yang saya kutip dari Bisnis.com.

Di awal tahun 2020, setelah resmi cukai tembakau dinaikan,maka kenaikan harga jual rokok akan terjadi lebih tinggi lagi,kabarnya sih di kisaran harga antara Rp.32.000 hingga Rp. 36.000 per pak.

Rupanya kenaikan tak berhenti di cukai rokok, cukai plastik pun akan dinaikan dalam waktu yang nyaris bersamaan.

Tarif Cukai plastik akan menjadi Rp. 30.000 per kilogram atau perlembar plastik akan dihargai Rp. 200 per lembar. Nantinya setelah dikenai cukai harga plastik akan menjadi Rp. 450-500 per lembar.

Kemudian tarif Materai diperkirakan akan dinaikan di kuartal I 2020, melalui perubahan aturan terkait bea dan cukai.

Nantinya tarif materai hanya satu harga yaitu sebesar Rp.10.000,   jadi nantinya harga materai yang Rp.6.000 dan Rp.  3.000 akan dihilangkan.

Namun batasan dokumen yang wajib terkena be materai pun akan naik yaitu jika nilai dokumen tersebut diatas Rp.5 juta. Di bawah itu tak ada kewajiban untuk membayar bea materai.

Nah khusus bagi warga DKI Jakarta,tarif parkir pun akan naik, saat memasuki tahun 2020. Berdasarkan pada instruksi Gubernur nomor 66 tahun 2019 tentang pengendalian kualitas. Pemerintah DKI Jakarta akan segera menaikan tarif parkir di wilayahnya di awal 2020 dengan besaran akan ditentukan kemudian.

Jangan lupa tarif tol di berbagai ruas jalan pun telah mulai dinaikan secara bertahap, terakhir hari Kamis (19/12/19) lalu tarif jalan Tol Jagorawi naik  dengan tingkatan yang bervariasi.

Yah, itulah kenyataan yang akan kita hadapi di awal tahun 2020. Harapan baru yang diharap, harga baru  yang di dapat. 

Seharusnya pemerintah bisa lebih bijak mengatur kenaikan harga dan tarif yang mereka kenakan terhadap masyarakatnya.

Selain besaran, waktu kenaikan pun seharusnya tidak dalam waktu yang bersamaan. Daya beli masyarakat bisa drop.  Padahal kekuatan perekonomian Indonesia ada di pasar domestik.

Pasar domestik bisa tetap terjaga bila daya beli masyarakat pun di jagai dengan kebijakan-kebijakan yang bersahabat dengan kondisi ekonomi masyarakat.

Sumber.
kompas.com
bisnis.com
cnbcindonesia.com
bisnis.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun