Timbul pertanyaan sehubungan dengan info kanker serviks di Indonesia. Siapa saja dan berapa kali seorang wanita harus melakukan pemeriksaan kanker serviks? Setiap wanita yang pernah atau sudah melakukan hubungan seksual, serta memiliki kehidupan seksual yang aktif - wajib melakukan pemeriksaan kanker serviks. Hasil pemeriksaan menentukan kapan dan berapa kali Anda harus memastikan kesehatan serviks Anda.
Pemeriksaan kanker serviks tak hanya mengetahui keberadaan HPV dan keberadaan kanker saja. Pada pemeriksaan lanjutan, dokter bahkan dapat mengetahui tingkat stadium kanker serviks, sehingga mudah bagi Anda dalam memilih pengobatan kanker serviks yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda secara pribadi. Tindakan ini juga membantu Anda untuk mengambil tindakan pencegahan kanker serviks, bila belum mengalaminya.
Stadium Kanker Serviks Yang Perlu Diketahui
Banyak dari kita yang mengetahui bahwa stadium kanker biasanya dari 1 sampai 4, namun pada kasus kanker terkadang ada yang disebut stadium 0 (nol). Stadium ini digunakan untuk kanker jenis 'karsinoma in situ' yang belum mengalami penyebaran dan tahap paling awal dari serangan kanker. Mengetahui stadium kanker serviks, sama pentingnya dengan mengetahui keberadaan gejala kanker serviks dan penyebab kanker serviks.
Karena hasil pemeriksaan kanker serviks akan membantu dokter dalam menentukan "Survival Rate" atau "angka harapan hidup" bagi penderita kanker serviks. Perlu diingat bahwa 'angka harapan hidup - bukanlah persentase kemungkinan sembuh'. Angka harapan hidup menunjukan berapa persentase kemungkinan seseorang untuk dapat hidup selama periode waktu 5 tahun sejak terdiagnosa penyakit kanker.
Bagaimana dengan stadium 3A dan 3B? Untuk stadium 3A 'angka harapan hidup' berada di posisi 35% dan 32% untuk stadium 3B. Pada stadium akhir yaitu 4A dan 4B, 'angka harapan hidup' berkisar diantara 16% sampai 15%. Sekalipun Anda mengalami kanker serviks stadium akhir, janganlah menyerah. Kemenangan tak hanya soal sembuh dari serangan kanker saja, melainkan bagaimana mempertahankan kehidupan dengan bahagia.
Bagaimanakah penentuan stadium kanker serviks dilakukan? Sama seperti pada kasus kanker lainnya, penetapan stadium kanker serviks dilakukan berdasarkan sistem 'TNM' - Tumor, Nodus (Kelenjar Getah Bening), dan Metastasis (Penyebaran Kanker). Stadium dilihat dari ukuran dan tingkat keganasan sel kanker. Lokasi serangan terhadap kelenjar getah bening, serta penyebaran yang telah berlangsung selama mengidap kanker.
Stadium kanker serviks juga dapat diketahui setelah melakukan tindakan biopsi. Setelah itu, sekaranglah saatnya bagi Anda untuk mengetahui pengobatan kanker serviks yang bisa Anda terapkan. Jika Anda tidak mengalami serangan kanker serviks, jangan terburu-buru untuk meninggalkan artikel ini - karena di bagian penutup masih ada info kanker serviks di Indonesia berupa tindakan pencegahan kanker serviks yang bisa Anda lakukan.
Pengobatan Kanker Serviks Yang Tersedia
Setelah melalui proses panjang mulai dari merasakan gejala kanker serviks, upaya menemukan penyebab kanker serviks, melakukan pemeriksaan kanker serviks, hingga mengetahui stadium kanker serviks. Akhirnya penderita kanker serviks dihadapkan pada situasi penentu kesembuhannya yakni pengobatan kanker serviks yang harus mereka jalani.
Ketika kanker serviks berada dalam kategori 'karsinoma in situ', tindakan pengobatan kanker serviks bisa dilakukan dengan cara 'Konisasi' yaitu upaya pemotongan sebagian serviks yang terserang kanker - termasuk selaput lendir serviks, epitel serta kelenjarnya. Sedangkan saat penyakit kanker berada di stadium 1 hingga 4, maka pilihan pengobatan bisa jadi sangat kompleks.
Pengobatan kanker serviks dapat berupa histerektomi atau pengangkatan rahim yang dilakukan sebagian hingga seluruhnya. Ataupun pengangkatan rahim beserta dengan indung telur, rahim, dan serviks (histerektomi radikal). Pada stadium lanjut dan akhir, pengobatan kanker serviks bisa jadi melibatkan metode radioterapi (radiasi) maupun kemoterapi (obat-obatan anti kanker).Â