Selain gejala kanker serviks, Anda juga perlu memperhatikan apa sebenarnya penyebab kanker serviks? Sebelum melakukan pemeriksaan kanker serviks, mengenal stadium kanker serviks, memutuskan pengobatan kanker serviks, ataupun mengambil tindakan pencegahan kanker serviks.
Penyebab Kanker Serviks Yang Biasanya Terjadi
Selain mengetahui gejala kanker serviks, penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab kanker serviks. Mengapa kanker serviks bisa menimpa Anda? Sayangnya tak ada yang mengetahui bagaimana manusia dapat mengalami serangan kanker.Â
Sekalipun para ahli dan ilmuwan berhasil menemukan beberapa faktor pemicu kanker serviks, hal ini tetap belum dapat mengungkap misteri penyebab kanker serviks seutuhnya.
Dalam artikel kesehatan yang ditulis pada situs kesehatan 'deherba' dengan judul "Kanker Serviks" tertanggal 8 Juni 2018 menyebutkan bahwa Human Papiloma Virus (HPV), merupakan salah satu terdakwa terjadinya penyakit kanker serviks. Berdasarkan konsensus pakar kesehatan, hingga saat ini penyebab kanker serviks terjadi karena kontak langsung secara seksual dari pembawa HPV menuju Anda.
Info kanker serviks di Indonesia ini disampaikan oleh dr. Ichnandy A. Rachman, Sp.OG dari Rs Budi Jaya dalam sebuah seminar "Undangan Temu Agent Asuransi Prodia" yang diselenggarakan oleh Laboratorium Prodia, pada hari Selasa 28 Agustus 2018 di Bogor Icon Hotel and Convention.Â
Setelah mengetahui penyebab kanker serviks, mari kita perhatikan pemeriksaan kanker serviks apa yang perlu dilakukan. Sebelum Anda mengenali stadium kanker serviks, memutuskan pengobatan kanker serviks, maupun mengambil tindakan pencegahan kanker serviks.
Pemeriksaan Kanker Serviks Yang Harus Dilakukan
Jangan tunggu hingga gejala kanker serviks terasa - pemeriksaan kanker serviks harus dilakukan sedini mungkin. Apa saja pemeriksaan kanker serviks yang bisa Anda lakukan? Dahulu pemeriksaan kanker serviks dilakukan dengan metode 'Pap Smear Konvensional' dan 'Inspeksi Visual Asam Asetat'. Prosedur ini dilakukan oleh tenaga medis profesional atau dokter dengan tingkat akurasi 50% sampai 70%.
Dalam rangka menekan kasus kanker serviks di Indonesia, maka BPJS mendukung upaya kementerian kesehatan dengan memberikan layanan 'Pap Smear Konvensional' dan 'Inspeksi Visual Asam Asetat' gratis - sudahkah Anda memanfaatkannya?
Selain 'Pap Smear Konvensional', ada pula inovasi pemeriksaan kanker serviks berupa 'Sitologi Serviks Berbasis Cairan' yang disebut juga 'Liquid Based Pap Smear' dengan tingkat akurasi dalam mendeteksi kanker hingga 90%. Hanya saja biayanya lebih mahal dibandingkan dengan 'Pap Smear Konvensional'. Apabila dokter mencurigai adanya kanker setelah menjalani pemeriksaan sitologi, maka Anda dapat melakukan pemeriksaan lanjutan.