Duplikasi ialah suatu proses untuk menciptakan tiruan. Dalam MLM, duplikasi bisa berarti 'mewariskan ke jaringan di bawahnya' dengan cara menanamkan pengetahuan, melatih downline dan sebagainya.
Sederhananya, duplikasi ialah proses meniru trik-trik yang dilakukan upline supaya member yang ada di bawahnya bisa memiliki kesuksesan yang setara. Secara teknis, duplikasi dimulai dari upline kepada downline, kemudian downline meneruskannya kepada downline yang berada di bawahnya.
Duplikasi sangat penting, terutama untuk memastikan semua downline mengetahui apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mencapai hasilnya agar lebih cepat.
Selain itu, duplikasi bermanfaat untuk membuat downline lebih mandiri, sehingga ia tidak merasa terikat dan memberi pendapatan yang berlipat-lipat bagi upline.
Karakter Yang Harus Dimiliki Upline
Pekerjaan seorang upline bisnis MLM memang tidaklah mudah karena sebagai seorang leader ia harus mampu menjadi panutan bagi semua downline yang dimilikinya.
Sebenarnya, konsep dasar bisnis MLM sangat berhubungan dengan downline, yakni sukseskan orang lain apabila ingin sukses.
Konsep tersebut harus dijalankan dengan sempurna supaya jaringan bisnis tetap aktif. Salah satu cara yang bisa dilakukan upline adalah mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat, seperti:
- Yakin dan berkomitmen dengan bisnis. Karakter utama yang wajib dimiliki semua upline, terutama untuk meyakinkan orang lain ketika ingin join dengan bisnis MLM. Selain itu, seorang upline harus memiliki komitmen untuk jangka panjang supaya jaringan pemasaran yang terbentuk sempurna, sehingga dapat menambahkan jumlah jaringan, baik secara pribadi maupun dengan downline.
- Tidak banyak mengeluh. Downline membutuhkan upline yang selalu bersikap positif dan dewasa dalam semua tindakan yang dilakukan. Ibarat sebuah pesawat, upline adalah pilotnya, sehingga apabila sang pilot berani, selalu menghadapi tantangan serta mempunyai banyak solusi untuk mengatasi berbagai masalah, semua awak pesawat akan memiliki tujuan yang jelas. Upline yang selalu mengeluh hanya akan membuat downline kehilangan kepercayaan.
- Memiliki sikap positif yang sempurna. Masalah yang umumnya dialami upline dan downline adalah saling berebut calon konsumen. Dalam hal ini, apabila upline sering melakukan hal-hal yang negatif bisa merusak kepercayaan downline terhadapnya. Untuk menghindarinya, seorang upline harus memiliki benteng berupa visi jangka panjang.
Tips Melakukan Duplikasi di Bisnis MLM
Duplikasi merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis MLM. Tanpa duplikasi, sama saja upline mengembangkan bisnis seorang diri. Berikut ini tips melakukan duplikasi di bisnis MLM yang bisa diterapkan:
- Mempersiapkan diri. Sebelum menjadi duplikator yang baik dan bertanggungjawab, upline harus mengenal dirinya sendiri. Pasalnya, menyuruh orang lain untuk meniru apa yang kita lakukan tidak mudah, apalagi bila tidak mempunyai karakter seorang upline yang baik. Duplikasi bukan hanya memberi contoh, seperti pada presentasi atau seminar, namun harus diibaratkan sebagai cermin yang menampilkan objek sama persis.
- Tumbuh dan berkembang. Agar bisa menjadi duplikator yang sukses, upline harus mengembangkan komunikasi, sikap (perhatian dan kepedulian), hubungan dengan downline, menumbuhkan komitmen serta kepemimpinan.
Ulet dan pantang menyerah. Perjuangan menjalankan bisnis MLM memang tidak mudah. Ada kerikil dan tanjakan yang harus dilalui. Akan tetapi, bila sadar dan ingat akan tujuannya, hal itu tidak akan menghentikan perjalanan upline. Apalagi emosi positif yang dimiliki downline tidak akan membuatnya kehabisan tenaga dalam menghadapi berbagai masalah. Sikap yang seperti ini harus dimiliki dan diduplikasi oleh upline kepada downlinenya. - Memiliki kemampuan. Duplikasi bisa berjalan dengan baik apabila upline memiliki kemampuan tentang bisnis yang sedang ditekuni. Pengetahuan tersebut bisa berupa sistem bisnis, produk dan sebagainya. Untuk membekali downline, upline harus memberikan pengetahuan dasar supaya bisa melakukan duplikasi dengan baik.
- Memiliki kemauan. Seorang upline harus mempunyai sikap, mental, tekad, emosi, rasa tanggungjawab, komitmen, konsistensi dan loyalitas terhadap masa depannya sendiri. Dengan adanya kemauan, mereka akan termotivasi untuk terus berjuang menggapai tujuannya.