Mohon tunggu...
Ferry Wibowo
Ferry Wibowo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Revolusi Mie Instan Masa Kini, Simpel dan Mewah

11 Desember 2016   18:11 Diperbarui: 11 Desember 2016   18:24 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasiana.com

Semua orang tahu makanan yang disebut Mie, dengan bentuk khas panjang, bulat, berdiameter sekitar 1mm – 3mm, dan saling terjalin satu sama lain. Dengan sejarah yang panjang, sejak kemunculannya pertama kali di China, pada masa Dinasti Han Timur, sekitar tahun 200 SM, Mie sudah menjadi bagian hidup masyarakat dunia hingga masa kini.

Siapa sih yang tidak pernah makan mie? Saya yakin tidak ada, semua pasti paling tidak pernah makan satu kali atau lebih. Bahkan di masa kini, ada pula orang-orang tertentu yang sangat suka(?) makan mie di kesehariannya, seperti mahasiswa / anak kos, yang memiliki dana terbatas untuk konsumsi mereka setiap harinya. Terkadang juga bagi orang dewasa, lebih memilih untuk makan mie sebagai pengganti nasi, dengan alasan lebih praktis, atau bahkan mencari cita rasa yang baru bagi lidahnya.

Dengan perkembangan zaman, pada era modern ini, kita semakin dipermudah untuk menikmati mie dimana saja kita berada. Dengan menjamurnya penjaja Mie Ayam dimana-mana, atau bahkan bagi ibu rumah tangga yang senang bereksperimen, bisa membuat masakan varian Mie kreasi sendiri. Tetapi untuk manusia modern yang mungkin ingin sesuatu yang lebih praktis dan ingin cepat (Baca: Malas), mie sendiri telah berevolusi menjadi Mie Instan. Dengan adanya mie instan, semua orang bisa makan mie kapan saja, dan dimana saja, dengan lebih simpel, dan harga yang jauh lebih murah dibandingkan masakan varian mie yang dijual di berbagai penjaja makanan.

Manusia memang tidak pernah puas, setelah hadirnya Mie instan yang praktis dan simpel, ternyata ada pula tuntutan untuk Mie Instan supaya menaikkan citarasa yang sudah ada, namun tetap praktis untuk dimakan. Indonesia sebagai produsen Mie instan terbesar di dunia menjawab tantangan itu dengan menghadirkan Bakmi Mewah. Mie instan pertama dengan citarasa tinggi dan pasti bisa memuaskan lidah namun tetap simpel dan praktis, sehingga bisa langsun disantap dengan cepat, dengan hanya perlu waktu 5 menit saja dalam proses memasaknya.

Saya sendiri mengakui bahwa Bakmi Mewah memang sebuah inovasi yang baru dan tepat sekali. Sangat berbeda dengan produk mie instan lainnya yang seperti itu-itu saja dari tahun ke tahun, tidak ada perkembangannya. Hanya selisih sehari setelah rilisnya Bakmi Mewah ke toko-toko terdekat, saya pun sangat tertarik untuk mencobanya. Pertamanya saya terkejut melihat harga perbungkusnya, yang memiliki selisih sangat jauh dengan mie instan lainnya, tapi karena tidak tahan dengan rasa penasaran, akhirnya saya memutuskan untuk membelinya juga.

Tebak, apakah saya merasa menyesal membeli mie instan yang mahal ini? Ya, dalam hati saya sangat menyesal... mengapa tadi saya hanya membeli 1 bungkus saja, padahal di rumah ada istri saya yang juga meminta bagian dari Bakmi Mewah yang saya beli. Dengan situasi di luar rumah yang hujan, saya tidak mungkin pergi keluar dengan mengendarai motor saya, untuk membeli mie satu bungkus lagi. Alhasil, mie instan satu bungkus kami putuskan untuk memasaknya, dan memberi variasi sedikit, untuk kemudian dimakan dengan nasi putih.

Ya, ini memang khas orang Indonesia sekali, yang merasa “belum makan” bila tidak makan nasi, dan lagi, satu bungkus mie bila dibagi untuk dua orang, tentu tidak bisa menghilangkan lapar. Memang Bakmi Mewah sesuai sekali dengan slogannya, “semewah bakmi restoran”, dari tampilan covernya saja, saya sudah membayangkan, bagaimana nanti hasilnya setelah dimasak, dan masuk ke mulut saya. Singkat kata, Bakmi Mewah yang hanya satu bungkus tadi kami masak, dengan kami beri variasi beberapa potong sayuran kol + sawi hijau. Kemudian bumbu yang tersedia kami tuang di piring makan, lalu sementara menunggu mie direbus, kami menyiapkan telor mata sapi dengan Teflon, bisa dibayangkan hasil akhirnya nanti? Jelas menggugah selera.

Setelah bakmi siap, telor mata sapi sudah siap juga, tinggal ditaburkan bawang goreng sedikit di atas masakan mie yang telah diaduk dengan bumbunya. Bisa dibayangkan Bakmi sedap dengan potongan sayuran dan ayam, taburan sedikit bawang goreng, dan telor mata sapi di atasnya, jelas sekali menggugah selera siapa saja yang melihatnya. Dengan ditemani segelas teh manis hangat, nasi putih pulen yang hangat, Bakmi Mewah yang baru saja matang, bersama kehangatan cinta suami istri, jelas semakin menambah kenikmatan makan bersama.

Setelah suapan pertama, hal yang ada di pikiran kami adalah ternyata makan mewah di rumah itu tidak sulit. Tidak perlu serumit masak makanan yang super ribet seperti rendang, atau opor dll, Bakmi Mewah sebagai revolusi mie instan masa kini telah membuat semuanya menjadi lebih praktis dan simpel. Di dalam mulut, mie dengan diameter yang cukup, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis, terasa kenyal sewaktu dikunyah, sangat berbeda dari mie instan lainnya. Bersama dengan lembutnya potongan daging yang sedap sekali, ternyata bumbu Bakmi Mewah begitu meresap sekali di potongan daging ayam tersebut. Ditambah dengan tekstur sayuran rebus yang terbalut dengan minyak nabati khas bumbu Bakmi Mewah, menambah sensasi makan mie yang tidak terlupakan. 

Saya patut berterima kasih kepada Bakmi Mewah yang telah memberikan pengalaman yang baru dalam makan Mie Instan, yang merubah makan biasa di rumah menjadi luar biasa. Untuk semua orang yang belum pernah mencoba Bakmi Mewah, jangan ragu-ragu lagi untuk mencoba. Mungkin saja anda bakal ketagihan setelah mencoba satu bungkus Bakmi Mewah. Harga tidak pernah bohong, kualitas dan cita rasa yang didapat dari makan Bakmi Mewah sangat jauh di atas mie instan lainnya, bahkan bila dibandingkan dengan mie instan yang lebih mahal. Selamat penasaran. :D

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun