Mohon tunggu...
Ferry Wibowo
Ferry Wibowo Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Kriminal atau Gaya Hidup?

10 Desember 2016   16:11 Diperbarui: 10 Desember 2016   16:21 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kaltim.prokal.co


Apa ada cara memperbaikinya?

Sampai di titik ini, saya menjadi bertanya-tanya, sebetulnya apa yang terjadi dengan masyarakat Indonesia saat ini. Bukankah seharusnya dengan meningkatnya taraf hidup dan taraf pendidikan manusia, akan membuat manusia menjadi semakin beradab.

Bukankah dengan semakin berkembangnya modernisasi seharusnya membuat manusia semakin berpikir dan bertindak secara modern, bukannya menggunakan intuisi primitif (baca: Luapan Emosi) dan meluapkannya dalam bentuk tindak kekerasan. Dalam pengamatan saya dalam masyarakat kita memiliki beberapa masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu di akarnya, supaya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalisir, atau bahkan dihilangkan.

Kunci untuk mengakhiri rantai kekerasan yang sudah terlanjur tersambung ini adalah dengan mematahkan salah satu rantainya, barulah kemudian perlahan generasi baru yang anti kekerasan akan muncul menggantikan generasi yang sesudahnya. Ya menurut saya kuncinya ada di generasi mendatang, jadi penekanan saya adalah bidang pendidikan. Lho apakah saya menganjurkan untuk menyerah dengan generasi sekarang ini? Tidak juga, masyarakat secara umum juga pasti akan terpengaruh dengan tindakan ini.

Pembelajaran di bidang pendidikan seharusnya lebih menekankan pada pendidikan moral dan kewarganegaraan. Mengapa? Hal ini karena sistem pendidikan di sekolah akan membentuk mental dan sifat anak didiknya menjadi "sesuatu" di masa depan. Dengan pendidikan moral, anak sedari kecil akan belajar hidup sebagai manusia yang baik, karena moral itu sendiri sebetulnya sudah tertanam di dalam hati dan pikiran secara "default", tapi terkadang diabaikan karena berbagai alasan yang negatif. Alasan negatif inilah yang harus dijauhkan sejak dini melalui pembelajaran moral yang baik.

Pembelajaran kewarganegaraan, mengapa hal ini penting? Sedari dini anak-anak harus diajarkan menjadi seorang warga negara yang baik, mulai dari sisi peraturan negara, maupun kedisiplinan peraturan sekolah yang wajib ditaati. Sehingga nantinya, ketika mereka mulai beranjak dewasa menyadari bahwa setiap tindakan negatif ada konsekuensi hukumnya, sisi kewarganegaraan mereka yang telah dipupuk sedari kecil akan keluar, dan menahan diri mereka dari tindakan negatif yang ada di pikiran mereka. Mereka harus sadar bahwa tindak kekerasan adalah kriminal, dan mereka akan dihukum untuk itu.

Lho bukankah pendidikan spiritual dalam pelajaran agama sudah cukup? Bukannya sama saja? Tidak, ini sama sekali berbeda ranahnya. Pendidikan spiritual hanya sebagai suplemen, tidak bisa dijadikan sebagai tonggak utama, karena masalah spiritual ini ada di dalam pribadi masing-masing. Bisa kita lihat berapa banyak orang-orang berbasis agama yang melakukan kekerasan setiap harinya? Banyak, dan saya yakin mereka orang yang taat dengan basis agama mereka masing-masing.

Peran negara juga sangat penting dalam hal ini. Diwujudkan melalui program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, KPPPA menyerukan gerakan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang serta mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan yang disebut dengan program Three Ends. Program Three Ends mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak melakukan pembiaran atau bahkan ikut melakukan kekerasan secara terselubung. Dengan adanya seruan khusus dari negara, diharapkan paling tidak tersirat bahwa negara sungguh-sungguh menganggap masalah ini penting, karena masa depan generasi muda kita turut dipertaruhkan.

Kalau bisa memilih masa depan, apakah kita ingin anak cucu kita hidup di bawah teror tindak kekerasan, ataukah anak cucu kita bisa hidup dengan tenang dan damai? Semua pilihan ada di tangan kita.

Twitter saya: https://twitter.com/wb_ferry

Facebook saya: https://www.facebook.com/ferry.lauw.5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun