Punya IPK tinggi dan mempertahankannya bukan hal yang mudah. Kamu perlu bekerja keras dan konsisten agar nilaimu tidak merosot di tengah jalan. Itulah mengapa sebagian orang menganggap kalau tinggi rendahnya indeks prestasi merupakan cerminan karakter dan kedisiplinan seseorang.
- IPK Tinggi Membuka Lebih Banyak Peluang
Nggak bisa dimungkiri, IPK tinggi akan memberikanmu lebih banyak peluang, apalagi kalau cum laude. Selain punya kesempatan lebih luas untuk meneruskan kuliah di dalam atau luar negeri, HRD perusahaan juga cenderung lebih tertarik pada kandidat yang ber-IPK bagus ketimbang yang pas-pasan.
Ya, bermodalkan IPK tinggi, kamu punya lebih banyak kesempatan untuk berkembang dan meraih kesuksesan di masa depan. Gampangnya, nilai ini bisa jadi kunci pembuka lolos seleksi tahap awal saat melamar kerja atau beasiswa.
IPK Tinggi tapi Skill Nol Besar. Buat Apa?
Berlawanan dengan pendapat sebelumnya, sebagian lainnya justru menganggap kalau skill dan kompetensi jauh lebih diperlukan ketimbang IPK. Buat apa IPK tinggi kalau kemampuan nonakademis dan kompetensi lainnya nol besar? Kira-kira begitu narasinya.
Pernyataan ini tidak salah, tapi juga tak sepenuhnya betul. Mayoritas perekrut kerja saat ini memang lebih mementingkan kompetensi tanpa melihat IPK-nya, terutama di perusahaan-perusahaan rintisan seperti startup. Yup, bagi mereka, skill serta kemauan untuk terus belajar dan berkembang jauh lebih penting dibandingkan sederet angka bernama IPK.
Â
Jadi, IPK Itu Penting Nggak, sih?
Nah, dari poin-poin di atas bisa disimpulkan kalau IPK dan soft skill sama pentingnya bagi mahasiswa. Keduanya akan membantumu meraih kesuksesan di masa depan. Selain tekun belajar demi meraih IPK yang bagus, jangan lupa juga bekali diri dengan prestasi dan keahlian lain di bidang nonakademis yang kamu sukai, ya.
Meski pada akhirnya IPK dan kompetensi tak berhubungan secara langsung usai lulus kuliah, keduanya akan menjadi jembatan penting menuju kesuksesan di masa depan.