Setelah menjadi mahasiswa, kamu pasti akan mengalami dilema: fokus kuliah atau aktif berorganisasi? Baca dulu artikel ini supaya bisa memutuskan yang terbaik.
Sebentar lagi, kamu akan melewati satu pintu menuju dunia yang lebih luas, yaitu dunia perkuliahan. Jelas sekali, sistem pendidikan di SMA dan kampus jauh berbeda. Sebagai mahasiswa, kamu akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk mengatur jadwal belajar supaya bisa lulus dengan baik.
Ada dua hal yang sering kali membuat mahasiswa seakan-akan menghadapi dilema. Pertama, fokus kuliah sehingga bisa menyelesaikan pendidikan sesegera mungkin. Kedua, aktif mengikuti kegiatan organisasi di kampus. Ya, ada banyak sekali aktivitas seru dan menarik yang nanti bisa kamu coba saat menjadi mahasiswa.
Kuliah Itu Penting!
Benar sekali, kuliah itu sangat penting. Kamu tidak boleh mengabaikan jadwal kuliah jika ingin meraih IP (Indeks Prestasi) atau IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang baik pada akhir semester. Kamu juga harus rajin mempelajari bahan-bahan kuliah supaya dapat menyelesaikan UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester) dengan gemilang.
Kalau kamu fokus kuliah, peluang untuk menggapai gelar cum laude pun akan terbuka lebih lebar. Bukankah pencapaian ini akan membahagiakan orang tuamu? Keuntungan lainnya, kamu bisa saja memperoleh beasiswa, baik dari pihak kampus maupun sponsor lain, apabila nilai-nilaimu selalu memuaskan.
Tujuan yang lebih penting, fokus kuliah akan membuatmu lulus lebih cepat. Pada umumnya, mahasiswa S1 dapat menyelesaikan kuliah dalam jangka waktu sekitar 4 tahun (8 semester). Jika kamu serius belajar, target itu pasti bisa tercapai.
Perlukah Ikut Organisasi?
Menariknya, predikat sebagai mahasiswa akan memberimu privilege yang lumayan menyenangkan. Kamu bisa mengatur sendiri jadwal kuliah. Bahkan, kamu bisa memutuskan untuk mengambil atau tidak mengambil mata kuliah yang tidak wajib jika tidak benar-benar tertarik. Ini berarti, waktu kuliah bisa diatur seefektif mungkin.
Mahasiswa juga identik dengan kegiatan kampus yang sangat beragam. Mulai dari aktivitas di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) bidang kesenian, pers mahasiswa, keagamaan, olahraga, hingga pencinta alam, semua bisa kamu coba. Kamu hanya perlu memilih kegiatan yang akan dilakukan sesuai passion atau hobi.
Sepanjang tahun, UKM biasanya akan mengadakan acara-acara rutin yang menarik. Kamu bisa saja terlibat dalam kepanitiaan yang sibuk. Namun, tanpa sadar, kamu mungkin akan terlalu memprioritaskan tugas-tugas di kepanitiaan tersebut. Wajar jika kegiatan perkuliahan menjadi terbengkalai. Akibatnya, IPK pun menurun drastis.
Akan tetapi, kamu akan mendapatkan banyak pengalaman bermanfaat jika tidak hanya melulu di ruang perkuliahan. Ketika benar-benar terjun mengurus suatu acara, misalnya, kamu terlatih menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah. Hal-hal seperti ini biasanya jarang ditemukan di ruang kelas.
Melalui kegiatan di kampus, kamu juga bisa belajar membangun relasi dengan orang lain. Ketika network semakin luas, pola pikir kamu pun akan lebih terbuka. Kamu juga akan menjadi lebih dewasa dalam mengambil keputusan.
Kuliah Sambil Berorganisasi
Dilema ini sering kali menghinggapi para mahasiswa. Jika terlalu fokus kuliah, pergaulan menjadi sempit. Sebaliknya, jika terlalu aktif berorganisasi, kuliah menjadi terlantar.
Masalah sebenarnya terletak pada manajemen waktu. Tidak sedikit mahasiswa yang belum pandai mengatur jadwalnya. Akibatnya, hanya salah satu dari dua opsi itu yang berjalan lancar. Tak heran jika ada istilah "mahasiswa abadi". Istilah ini pada umumnya ditujukan kepada para mahasiswa yang tidak kunjung lulus kuliah karena terlalu sibuk dengan kegiatan di kampus.
Nah, sebagai calon mahasiswa yang cerdas, sebaiknya kamu tidak menutup kemungkinan untuk fokus kuliah sambil berorganisasi, apalagi karena keduanya penting. Berlatihlah menyusun jadwal harian dengan baik. Dengan demikian, kamu bisa bergabung dalam sebuah organisasi tanpa menyebabkan kuliah keteteran.
Kamu juga perlu tahu, untuk berhasil masuk ke dunia kerja, bukan hanya IPK tinggi saja yang akan dilihat. Pengalaman dan soft skill yang terlatih selama aktif di organisasi juga bisa menjadi poin tersendiri. Pengalaman ini pun akan sangat berguna ketika kamu nanti akan berkarya di tengah masyarakat. Semoga ulasan ini bermanfaat, ya!
https://www.teknik.unpas.ac.id/