Dalam email yang disampaikan kepada para simpatisan dan pendukungnya, Anies menulis "alibi", kenapa akhirnya dia memutuskan untuk mendukung salah satu Capres.(baca disini)
Semua argumentasi Anies sama "rasa" dengan dulu dia maju di Konvensi Demokrat, yang intinya Anies butuh Otoritas untuk memperbaiki negeri ini, otoritas untuk menjalankan misinya.
Hebat-nya, demi meyakinkan bahwa pilihannya sudah benar, Anies mengklaim capres yang dia labuhkan dukungannya adalah yang PASTI membawa perbaikan, membawa pembaharuan, dibanding capres yang lain.
Bisa dipastikan Anies sedang sadar menulis "alibi" nya tersebut, dan pasti paham dia sedang mengkampanyekan pada orang yang selama ini menjadi simpatisannya, orang yang menjadi pengagumnya, bahwa capres yang dia didukung adalah pilihan yang layak untuk diberikan dukungan.
Keputusan yang diambil Anies ini bukan hanya membuat saya kehilangan respek, tapi terjun bebas kepercayaan saya kepadanya. Integritasnya sudah saya ragukan, dan saya memandang Anies sudah tidak berbeda dengan para Politikus yang saling berebut Kekuasaan (Otoritas dalam bahasa Anies). Segala alasan yang dibuat dalam tulisannya tersebut, hanyalah pembenar untuk "Aku" nya yang sudah bersyahwat politik, syahwat kekuasaan.
Syahwat Anies ingin mencicipi kue kekuasaan ini sangat kentara sekali, hanya kepintarannya menulis argumentasi yang terlihat logis saja yang membuat syahwat itu tertutupi.
Padahal, jika memang Anies meyakini memiliki kapasitas untuk ikut dalam pemerintahan mendatang, ikut memiliki otoritas seperti yang dia harapkan, tidaklah diperlukan dukung mendukung Capres. Jika dia cukup berkapasitas (menjadi menteri misal) bisa jadi, siapapun presiden nya mendatang, ada kemungkinan mendapatkan itu jika dilihat dari track record dan kemampuannya.
Dengan menjadi tim sorak dari salah satu kubu, maka Anies makin menegaskan diri nya lebih sesuai di jalur politik dari pada pengabdian, berkarya, terjun langsung ke rakyat. Untuk itu mungkin pantas kita berikan ucapan selamat menempuh kehidupan baru kawan Anies ...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H