Kelas tiga adalah masa-masa super sibuknya anak SMA. Belajar keras dan membagi waktu adalah usaha untuk mempersiapkan tryout, UAS (Ujian Akhir Sekolah), UN (Ujian Nasional) dan UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional). Bagi yang berkeinginan melanjutkan ke Perguruan Tinggi, juga harus mempersiapkan SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan beberapa Seleksi lainnya. Nah, kali ini saya akan berbagi tips dan pengalaman saya dalam memilih jurusan saat SNMPTN.
SNMPTN merupakan seleksi pertama yang diadakan secara Nasional untuk siswa lulusan SMA se-derajat pada tahun tersebut. Lolos SNMPTN adalah impian semua orang. Betapa tidak, kita tidak perlu repot-repot mengikuti tes dan sejenisnya. Bahagia rasanya jika kita bisa lolos SNMPTN, apalagi di Jurusan dan Universitas yang kita inginkan. Namun sebaliknya sedih dan kecewa akan sangat terasa jika kita tidak lolos seleksi tersebut. Kita sebagai manusia beragama, tentunya yakin dengan peribahasa “Manusia boleh berencana, Tuhanlah yang menentukan”. Memang sudah sepatutnya kita serahkan hasilnya kepada Tuhan, namun kita juga perlu berusaha untuk mencapainya.
Setiap seleksi perguruan tinggi pasti memiliki point-point penilaian yang berbeda. Tapi sayangnya informasi tentang penilaiaan tersebut, khususnya SNMPTN sangat dirahasiakan. Oleh karena itu, banyak yang mengasumsikan bahwa lolos SNMPTN adalah Bonus atau seperti kupon berhadiah. Saya secara pribadi sangat tidak setuju dengan asumsi tersebut, walaupun dulu saya juga berasumsi seperti itu. Semua itu karena saya baru mengetahui yang sebenarnya. Memang penilaian dalam SNMPTN sangat di rahasiakan, namun beberapa sumber memberikan informasi mngenai hal tersebut. Ada 9 kriteria penilaian dalam SNMPTN, antara lain:
1. Nilai Raport
Tidak semua mata pelajaran yang menjadi penilaian dalam SNMPTN, tetapi hanya beberapa mata pelajaran saja, yakni pelajaran yang akan di ujikan dalam UN, sesuai jurusan masing-masing,
2. Nilai Mata Pelajaran yang akan dituju
Misal kalian memilih jurusan Teknik Kimia disalah satu Universitas, maka yang akan menjadi penilaian besar adalah mata pelajaran Kimia.
3. Konsistensi
Artinya nilai raport dari semester 1 sampai semester 5 harus konsisten (stabil) secara grafik.
4. Prestasi
Prestasi akademik maupun non-akademik diluar sekolah sangat menjadi pertimbangan dalam penilaian SNMPTN.
5. Akreditasi
Akreditasi sekolah juga menjadi penilian PTN sebagai acuan kualitas akademik siswa tersebut.
6. Prioritas
Urutan pilihan jurusan sangat dipertimbangkan oleh masing-masing PTN, pilihan pertama otomatis menjadi prioritas utama dalam SNMPTN, artinya si A memilih Jurusan Teknik Sipil pada pilihan pertama dengan rata-rata nilai raportnya 85, dan si B memilih jurusan Teknik Sipil pada pilihan kedua dengan nilai rata-rat raportnya 90, dengan jurusan dan Universitas yang sama, si A lebih berpeluang Lolos dari pada si B. Bisa di simpulkan pilihan pertama adalah prioritas utama.
7. Jumlah alumni di PTN tempat yang akan dituju
Makin banyak alumni yang berada di PTN tersebut maka makin besar pula peluang lolosnya, tetapi prestasi alumni juga di perhitungkan oleh PTN tersebut.
8. Faktor perkembangan SDM daerah
Setiap PTN memberikan jatah kepada beberapa daerah yang kekurangan SDM yang berkualitas, dengan tujuan agar setelah lulus bisa mengembangkan daerah asalnya, baik dalam bidang perndidikan, ekonomi, sosial, maupun kesejahteraan masyarakat.