3. Automatisasi Penagihan
Penggunaan sistem informasi yang terintegrasi dapat mempermudah proses penagihan piutang. Automatisasi dapat membantu mengirimkan faktur, mengingatkan pelanggan yang belum membayar, dan melacak status pembayaran.
4. Penyusutan Piutang
Perusahaan perlu memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan penyusutan piutang yang tidak dapat dipulihkan. Ini melibatkan penilaian terhadap piutang yang diragukan untuk menentukan nilai yang sebenarnya dari piutang tersebut.
Tantangan dalam Manajemen Piutang
1. Risiko Kredit
Salah satu tantangan utama dalam manajemen piutang adalah risiko kredit. Perusahaan harus mampu mengevaluasi kelayakan kredit pelanggan dan mengelola risiko kredit yang tidak dibayar.
2. Keterlambatan Pembayaran
Keterlambatan pembayaran dapat mengganggu aliran kas perusahaan dan mempengaruhi likuiditas. Perusahaan perlu memiliki strategi untuk menangani keterlambatan pembayaran ini dengan efektif.
3. Piutang yang Diragukan
Ada kemungkinan bahwa beberapa piutang tidak dapat dipulihkan. Perusahaan harus memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan penyusutan piutang yang tidak dapat dipulihkan.Â
Kebijakan Pengelolaan Piutang
Pengelolaan piutang merupakan aspek penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Kebijakan pengelolaan piutang yang baik dapat membantu perusahaan meningkatkan arus kas, mengurangi risiko kredit, dan memperkuat likuiditas. Dalam pembahasan ini, kita akan mengeksplorasi komponen-komponen utama dari kebijakan pengelolaan piutang beserta pentingnya implementasi kebijakan tersebut untuk keberhasilan keuangan perusahaan.