Mohon tunggu...
Ferry Nalle
Ferry Nalle Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Penulis Dasar

Belajar menulis dalam kanvas yang tipis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Lelah

12 Maret 2022   18:00 Diperbarui: 12 Maret 2022   18:05 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Denting waktu kembali hadir di depan pintu 

Mengetuk batinku yang sedang jemu 

Dengan berbagai ironi pilu 

Yang tak sanggup 'ku tanggung

Di suatu sepi,

Dering telepon memecah malam 

Gemetarku dibuatnya,

Tak sanggupku mengangkatnya,

Tak kuatku mendengar jeritannya,

Sebuah suara yang tak ingin ku dengar

Ketika ku angkat,

Satu demi satu nada keras itu kembali terdengar

Sajaknya terlalu dalam tuk diselami

Hingga derai air mataku tak kuasa menahan diri

Membanjiri malam yang dingin kini

Ayah, 

Mengapa dikau sibuk mencari dayang

Ketika hatimu sudah bersama dia yang kau sayang?

Mengapa engkau terus mendua

Ketika cinta sejati ada di keluarga?

Ibu,

Mengapa engkau terus menggerutu?

Mengapa engkau tidak percaya padaku?

Anakmu kini terluka...

Anakmu ini merana...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun