Satu demi satu nada keras itu kembali terdengar
Sajaknya terlalu dalam tuk diselami
Hingga derai air mataku tak kuasa menahan diri
Membanjiri malam yang dingin kini
Ayah,Â
Mengapa dikau sibuk mencari dayang
Ketika hatimu sudah bersama dia yang kau sayang?
Mengapa engkau terus mendua
Ketika cinta sejati ada di keluarga?
Ibu,
Mengapa engkau terus menggerutu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!