Kembali ke peraduan,
Sang mentari mengikhlaskan senjanya menghitam
Sementara aku harus kembali dibalut rasa mencekamÂ
Kala dingin menembus sukma terdalam
Ku langkahkan kaki
Tanpa arah yang pastiÂ
Sempat ingin kuakhiri nafas ini
Namun larut dalam tegurannya yang sepiÂ
Mawar hitam kini menjadi pujaanÂ
Di kala kesucian hati hanya berbalas caci makiÂ
Ku serahkan akhir yang tiada bertepiÂ
Padanya tempat terakhir ku mengabdi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!