Derik sepi di padang tandus
Mengoles hasrat tuk gapai oase sunyi
Berderap dengan setiap getar yang tak pupus
Menyusun kembali titik nadir yang berbunyi
Buku sakti nan putih
Tak bercacat kala pena emas menari
Mengoleksi kisah para insani yang berbuih
Di kala hati tak sanggup menutup dini
Cinta berdiri sepi di ujung gelisah
Menyaksikan opera yang tak kunjung resah
Tinggi rendahnya dawai kembali merebah
Tuk sampaikan rasa yang kian terasah
Aku terbaring dalam himpitan cinta dan waktu
Yang kian menegaskan eksistensi dalam sendu
Ku ikhlaskan rindu pada hati yang pilu
Di pusat Bumi yang semakin candu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI