Mohon tunggu...
Ferry Nalle
Ferry Nalle Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Penulis Dasar

Belajar menulis dalam kanvas yang tipis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belum Ada

1 Desember 2021   17:39 Diperbarui: 1 Desember 2021   17:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tirai hidup selalu mengundang tanya.

Banyak karsa yang tertutup awan gelap.

Sempat ku utarakan niat yang bergelora.

Namun kandas dalam mata yang lelap.

Bahasa kalbu tak mampu memupus candu.

Sekejap ku terjatuh dalam jurang penuh nestapa.

Ku pikir ini lindu.

Ternyata hanya sapaan guntur di tepi jendela.

Ah busur pelangi itu hanya mampu bersenandung ketika ia diam.

Mengisyaratkan sepinya hidup tanpa gradasi warna. 

Hidup tak selamanya soal merangkul yang kelam.

Namun juga menolak lupa akan koloni kecil yang digdaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun