Tirai hidup selalu mengundang tanya.
Banyak karsa yang tertutup awan gelap.
Sempat ku utarakan niat yang bergelora.
Namun kandas dalam mata yang lelap.
Bahasa kalbu tak mampu memupus candu.
Sekejap ku terjatuh dalam jurang penuh nestapa.
Ku pikir ini lindu.
Ternyata hanya sapaan guntur di tepi jendela.
Ah busur pelangi itu hanya mampu bersenandung ketika ia diam.
Mengisyaratkan sepinya hidup tanpa gradasi warna.Â
Hidup tak selamanya soal merangkul yang kelam.
Namun juga menolak lupa akan koloni kecil yang digdaya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H