Sebuah goresan ilusi memulai perjalanannya.
Merangkai kata dalam sebuah alunan musik.
Menenun asa manusia dalam relatifnya nada.
Sejenak berhenti kala uap sekitar terus mengusik.
Goresan itu melanjutkan derap langkahnya.
Sesekali bisikkan angin mulai membuatnya resah.
Tak tahu apakah melanjutkan langkah dengan apa adanya.
Atau berhenti dalam rintihan yang terus menyesah.
Ritme tulisan ini semakin tak bertuan.
Jenuh dengan segala kebimbangan diri.
Nurani berjuang tuk bisa menangkal segala godaan.
Menyerah tiada arti maju dengan segenap hati.
Goresan itu tiba di ujung kala.
Bertemu sepi dan dingin yang asyik bersajak.
Kicau burung kembali bersabda.
Tuk segerakan langkah menuju puncak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H