Mohon tunggu...
AHMAD MUSTAGHFIRI ASROR
AHMAD MUSTAGHFIRI ASROR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pengajar - Treveling - Petani

Sebuah niat harus dikontruksikan dengan untaian do'a yang paling serius.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hakikat Pendidikan Agama Islam di MA Hasyim Asy'ari

26 Oktober 2023   14:49 Diperbarui: 28 Oktober 2023   08:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam menyebut istilah pendidikan dapat disebutkan sebagai ta'lim, tarbiyah, riyadah dan juga ta'dib. Secara tersirat atau emplisit, keempat istilah diatas mempunyai makna yang sama, yakni pendidikan. Sedang secara eksplisit mempunyai perbedaan arti pada istilah-istilah pendidikan secara islam tersebut. Ta'lim mengandung arti pengajaran, tarbiyah berarti menanggung, mengasuh, memelihara, memproduksi, menumbuhkan dan mengembangkan. Kemudian arti dari riyadah sendiri ialah siswa atau anak diajarakan atau dididik pada akhlak mahmudah, sedangkan ta'dib lebih ditujukan pada hal-hal yang berkaitan dengan adab. Sehingga penyimpulannya adalah orang yang belajar dan berpendidikan pasti akan memiliki adab atau perilaku yang baik, sehingga mampu menciptakan sebuah peradaban yang baik.

Ajaran dalam Al-Qur'an beserta ajaran yang berasal dari Nabi Muhammad SAW membekali Anak-anak atau siswa tentang pentingnya ajaran pendidikan agama islam. Untuk mempersiapkan calom-calon penerus bangsa, pendidikan hendaknya memperhatikan serta mengembangkan kualitas anak, bukan hanya kuantitasnya saja, karena yang dibutuhkan dalam persaingan di masa depan dalam dunia pendidikan diprioritaskan pada keunggulan dan kualitas yang dimiliki oleh siswa. Lingkungan siswa atau anak yang paling utama adalah unit keluarga sehingga orang tua merupakan madrasatul ula yang akan menjadi pengajar pendidikan bagi Anak-anaknya. Islam telah mengajarkan pola asuh dalam membentuk akhlak yang baik untuk anak-anaknya dimulai dari lembaga keluarga yang kemudian dilanjutkan pada lembaga pendidikan formal yaitu sekolahan.

Sekolahan merupakan lembaga pendidikan yang secara sadar dan terstruktur serta terencana untuk mewujudkan proses belajar dan pembelajaran dengan suasana kondusif agar siswa mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara aktif dalam hal kekuatan pengendalian diri, kecerdasannya, keterampilan, spiritual keagamaan, dan juga kepribadiannya sehingga mampu menjadi manusia yang dapat menyesuaikan diri pada masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan tidak lepas dari adanya seorang siswa dan guru, karena dua hal tersebut merupakan objek yang dijadikan sasaran dalam kegiatan pembelajaran.

Guru adalah seseorang yang mempunyai tugas untuk menyampaikan materi dan mengajari anak dalam proses kegiatan belajar mengajar disekolah, selain itu guru mempunyai peranan tanggung jawab yang sangat besar dalam pembentukan karakter dan akhlak baik yang dimiliki oleh siswanya. Sehingga seorang guru dalam perilaku, dan bertutur kata selalu mengupayakan dengan menggunakan contoh atau teladan yang baik. Kaitanya dengan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari peranan seorang guru. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru dijadikan sebagai unsur paling penting dalam terciptanya sebuah keberhasilan maupun kegagalan (failed) pada proses pembelajaran.

Keberhasilan pada proses pembelajaran merupakan keterpaduan dari guru dan juga peserta didik. Pemerintah melalui lembaga pendidikan sebenarnya telah berupaya untuk memajukan arah pendidikan menuju proses pembelajaran yang berhasil sesuai dengan yang diharapkan oleh tujuan dari sistem pendidikan nasional yang termuat dalam undang-undang tahun 2003 nomor 2 pasal 3, yakni pendidikan nasional berfungsi sebagai pembentuk kepribadian, peradaban, dan juga watak agar terciptanya kehidupan bangsa yang cerdas, sehingga siswa akan tumbuh menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, sehat jasmani dan rohani, mandiri, kreatif, demokratif, dan menjadi warga negara yang potensial dan bertanggung jawab.

Bukan hanya itu pemerintah juga mengupayakan untuk mengimplementasikan konsep pendidikan dimana dalam kegiatan pembelajaran pemerintah memberikan kebebasan kepada peserta didik. Hal yang dimaksudkan oleh pemerintah bahwa pendidikan tidak selalu berbicara pada akademik saja atau pengetahuan, melainkan pembentukan karakter dan kepribadian siswa. Untuk itu pada proses pembelajaran untuk mendapatkan sebuah pengetahuan dan kepribadian dapat diperoleh melalui proses pendidikan. 

Pada era sekarang guru bukanlah satu-satunya sumber belajar dan sumber ilmu bagi siswa, melainkan siswa dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memperoleh sumber pengetahuan dan pembelajaran. Sesuai perannya guru bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pendidikan, sehingga yang harus dimiliki seorang guru adalah pengalaman yang mendalam dan kemampuan yang luas untuk mengatasi problematika pada kegiatan belajar mengajar. 

sumber gambar: Pembelajaran SKI dikelas XII Imersi MA Hasyim Asy'ari, dokpri
sumber gambar: Pembelajaran SKI dikelas XII Imersi MA Hasyim Asy'ari, dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun