Namun perlu kita tekankan, kondisi ini jangan kita jadikan sebagai beban sehingga merusak keadaan psikis. Wabah corona hanya sementara, pun himbauan-himbauan yang sering kita dengar semata-mata ialah tindakan preventif, harus dilakukan secara sadar dan kolektif. Kita yang diberi kesempatan lebih untuk mematuhi himbauan tersebut secara mutlak, jangan mengedepankan emosi ketika melihat yang bertentangan.
Ini adalah momen untuk bangsa Indonesia bersatu, saling mengedukasi dan tidak tendensius satu sama lain. Setiap orang memiliki pilihannya masing-masing, berikut dengan konsekuensinya. Jika memang berniat untuk saling mengingatkan, kemaslah dengan santun, agar semua pihak dapat menerima.
Pesan tersebut juga berlaku untuk menyikapi masalah-masalah sosial lainnya yang sedang terjadi. Mari kita saling menguatkan, jangan menghakimi. Musuh yang kita sedang lawan saat ini tidak bisa dibasmi dengan senjata berbentuk cacian dan makian. Tapi corona bisa musnah dengan cara saling memberi senyum serta respon positif kepada mereka yang sedang berjibaku di garda terdepan.
Semoga kalimat "maaf, aku tidak mudik", bukan menjadi sikap putus asa, namun menjadi senjata untuk kita melawan Covid-19.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H