Nur Abadi, Ferry Indriasmoko, Ni Made Rika, Moh.Hidayat, Yusuf Adi   Â
Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga
Abstrak
Prostat merupakan kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi karena merupakan penghasil cairan semen yang hanya dihasilkan oleh pria. Patologi yang sering terjadi pada prostat yaitu kanker prostat. Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis tersebut yaitu pemeriksaan MRI. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui teknik pemeriksaan MRI Kanker Prostat.Â
Penulis melakukan penelitian di RSUD Sidoarjo. Hasil yang didapatkan bahwa teknik pemeriksaan MRI dengan kasus kanker prostat di RSUD Sidoarjo menggunakan teknik pemeriksaan pre kontras dan post kontras.
Kata kunci : MRI, Kanker, Prostat
PendahuluanÂ
Kanker prostat adalah kanker solid baru yang paling sering didiagnosis dan penyebab paling umum kedua dari kematian terkait kanker pada pria di Amerika Serikat. Kanker tersebut menyumbang 29% dari semua kanker pria dan 9% kematian terkait kanker pria (Mydlo & Godec, 2016). Salah satu modalitas yang digunakan untuk mendiagnosa kanker prostat yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI) (Goljan, 2019). MRI Prostat adalah pemeriksan MRI pelvis yang digunakan untuk mendiagnosa patologi kanker prostat. Sekuens yang digunakan pada MRI prostat yaitu Coronal breath-hold fast incoherent (spoiled) GRE/SE/FSE T1, Sagitaal SE/FSE T2, Axial SE/FSE T2, Axial SE/FSE T1, Coronal SE/FSE T2, sekuen tambahan Fast incoherent (spoiled) GRE T1Â dengan / tanpa kontras dan SS-FSE/SE-EPI/GRE-EPI/diffusion weighted imaging (Westbrook, 2014). Diffusion weighted imaging (DWI) mengkuantifikasi gerakan Brown dari proton air bebas dalam jaringan dengan menerapkan serangkaian gradien magnetik yang dikenal sebagai b value. DWI ditampilkan sebagai peta apperent diffusion coefficient (ADC) (Johnson et al, 2014). Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengkaji lebih dalam mengenai teknik pemeriksaan MRI pada kasus kanker prostat.
PembahasanÂ
Untuk melakukan pemeriksaan MRI pada kanker prostat dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur yang sudah ditetapkan. Mulai dari persiapan pasien hingga dilakukan pemeriksaan MRI. Adapun persiapan nya sebagai berikut :
a. Persiapan pasien :
- Karena menggunakan kontras media maka di perlukan hasil Laboratorium untuk fungsi ginjalnya
- Pasien Puasa 4- 6 jam sebelum pemeriksaan MRI
- Pasien datang ke Radiologi MRI sesuai jadwal yang ditentukan
- Dilakukan input data pasien ke sistem informasi rumah sakit
- Penyampaian informasi pada pasien mengenai pemeriksaan dan persetujuan dilakukan tindakan (informed consent)Â
- Pasien diberitahukan untuk ganti baju dan melepas semua logam atau perhiasan yang melekat di tubuh.
- Dilakukan screening terakhir dengan menggunakan detector logam sebelum pasien masuk ke ruangan MRI.