Saung Angklung Udjo beralamat di Jl. Padasuka No.72, Pasirlayung, Kec. Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat. mulai berdiri tahun 1966, merupakan destinasi rekreasi dan edukasi mengenal budaya Sunda. Saung ini didirikan oleh Udjo Ngalagena yang dipanggil sebagai Mang Udjo. Tujuan berdirinya tempat ini adalah untuk melestarikan budaya dan seni tradisional khas sunda. Hal yang dapat dilakukan saat mengunjungi saung ini.
1. Menyanyikan lagu indonesia
Kegiatan pembuka yang akan dilakukan saat mengunjungi ini adalah menyanyikan lagu indonesia raya yang dipandu oleh pembawa acara. Menyanyikan lagu indonesia raya diiringi oleh alat musik sunda dan dinyanyikan secara bersamaan.
2. pertunjukan arak arakan
Pertunjukan arak arakan atau disebut Helaran merupakan budaya Jawa Barat biasanya untuk memperingati anak anak yang sunat. Pada saat itu sunat tidak menggunakan gunting melainkan menggunakan bambu yang ditipiskan dan tajam. Arakan ini di bawakan oleh anak anak. Â
Ada 1 orang anak ditandu dan 4 orang anak mengangkat tandu dan mereka diiringi oleh anak anak lain secara beramai ramai. Saat melakukan arakan ini diiringi oleh musik. Anak yang diatas tandu adalah yang baru disunat tujuannya untuk menghibur anak yang disunat, maka anak tersebut diarak dan dikirab serta dijadikan raja sehari-hari dihibur oleh teman-temannya dengan tarian, nyanyian dan musik yang sangat bergembira khususnya angklung.
3) Calung cilik
Calung cilik adalah pertunjukan permainan  anak anak. Anak anak bercerita dan bermain dengan bermain calung sambil bercanda dan bersenda gurau.
4) Tari Topeng
Salah satu pertunjukan yang juga ditampilkan adalah tari Rappang Topeng. Tari rappang topeng ini dibawakan oleh tiga orang penari, dalam pertunjukan ini para penari masuk ke tempat pertunjukan dengan pakaian seperti seorang ratu, pada saat para penari ini membawakan tarian ini, penari tiba-tiba memakai topeng dan gerakan tarian yang mereka bawakan langsung berubah.Â
Kesulitan dalam tari topeng ini adalah penari harus mengigit topeng yang dipakainya, di dalam topeng terdapat sedikit cela yang bisa digunakan oleh penari untuk melihat, dan pada saat membawakan tarin penarinya harus merubah watak menjadi watak seorang dalang.
5) Pertunjukan dan Penampilan ARUMBA
Berikutnya adalah pertunjukan Arumba, yang merupakan singkatan dari Alunan Rumpun Bambu, bermain dengan tangga nada diatonis atau tangga nada modern do re mi fa so la si do. Sang penyanyi memang sangat berbakat dengan suara yang sangat merdu dan penonton benar-benar menikmatinya.
6) Tarian daerah
Tarian daerah yang ditampilkan adalah tarian Nanggore Aceh Darussalam yaitu Beungong Jeumpa kemudian lagu Poco Poco dari Manado yang diiringi dengan gerakan khas poco poco. Berikutnya lagu angin mamiri yang diiringi tariannya. Berikutnya dari Bali yang menarikan tarian Janger. Selanjutnya, tarian dari papua, dengan lagu Yamko Rambe Yamko.
7) memainkan angklung bersama
Dalam sesi ini penonton diajak untuk memainkan angklung sesuai petunjuk dari pembawa acara. Setiap penonton diberikan 1 angklung dengan nada suara yang berbeda beda. Disetiap angklung diberikan kode daerah untuk memainkannya. Para pemain di Saung Angklung Mang Udjo membagikan angklung kepada setiap penonton yang sekaligus akan memainkan nada nada angklung sesuai arahan dirigen.
Diluar saung angklung udjo terdapat di area parkiran yang luas disambut oleh Patung Cepot, salah satu tokoh dalam cerita rakyat Sunda. Terdapat tokoh souvenir yang menjual berbagai macam souvenir seperti angklung, Â kalung, gelang, Â topi dan berbagai macam lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H