Mohon tunggu...
Ferry Subrata
Ferry Subrata Mohon Tunggu... Akuntan - Cinta pertama tidak akan pernah terlupakan

Yg saya sayangi hilang ,yg lebih baik saya dapatkan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rumah Mewah Untuk Polisi Dan Tentara...

23 Mei 2010   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:02 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_147763" align="alignleft" width="300" caption="sumber.www.rumah.com"][/caption] Hari sabtu kemaren saya ditemani seorang pegawai wanita dari sebuah perusahan real estate di jakarta ,untuk melihat lihat rumah idaman di daerah Jakarta, Bogor/Cibinong dan Sentul.... Disalah satu daerah ini kamipun masuk melihat rumah rumah yg sudah siap untuk di huni tsb,tiba tiba datanglah seorang bapak yg dari kantor penjualan dan berkata kalau rumah rumah diisni bagus bagus dan aman ,karena sembilan puluh procent penghuninya adalah angota kepolisian RI dan juga angota militer/tentara RI ,jadi dijamin amanlah pak....,Mendengar penjelasan bapak tersebut sayapun segera mencari alasan untuk segera meninggalkan daerah tersebut...siapa yg mau membeli rumah disana...?yaaa...bagaimana ngak ngeri...? kok anggota polisi dan tentara punya gajih yg bisa membeli salah satu rumah rumah tersebut(setahu saya harganya jauh diatas gajih mereka ). Bagaimana bila kran uang mereka di stop atasan atau kapal uang mereka tdk lagi bisa masuk pelabuhan,apa yg akan terjadi terhadap penghuni perumahan ini ,yg bukan anggota polisi ataupun anggota militer...? Sejarah membuktikan kalau hal ini tdklah sehat....!!Maaf...., saya bukannya mau menghina para anggota polisi ataupun militer yg memiliki rumah tersebut... saya hanya merasa sedikit aneh/risi/ganjil....kok gajih mereka bisa lebih tinggi dari kerabat kerja mereka...? Apakah benar mereka mempunyai gajih yg tinggi,sehingga merekapun bisa membeli rumah seharga satu EM ini...?? Entahlah.... hanya mereka yg bisa menjawabnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun